bojonegorokab.go.id - Pemerintah Desa (Pemdes) Sedahkidul, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, tak henti berinovasi. Kali ini, desa kecil yang terdiri dari delapan rukun tetangga (RT) dan dua rukun warga (RW) yang terletak di bagian barat Bojonegoro itu menggulirkan program plesterisasi bagi rumah warga yang berlantai tanah untuk mewujudkan rumah sehat.
Dari sebanyak 305 rumah di Desa Sedahkidul yang sudah berlantai rumah sehat awalnya 79. Kemudian tahun 2015 ini, pemerintah desa setempat menganggarkan Rp200 juta dari Aanggaran Pendaatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk plesterisasi 84 rumah.
Puluhan rumah tersebut tersebar di delapan RT. Dalam program ini, tiap RT mengusulkan 10 rumah untuk diprioritaskan mendapatkan plesterisasi. Sedangkan empat rumah lainnya ditentukan oleh Ketua RW.
“Hingga hari ini sudah terlaksana 64 rumah dan tinggal 20 rumah akan kita selesaikan dalam waktu tiga hari kedepan,” kata Kepala Desa Sedah Kidul, Choirul Huda kepada bojonegorokab.go.id, Kamis (27/8/2015).
Sedangkan untuk sisa 142 rumah akan ditangani dengan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) tahun 2016.
“Jadi nantinya tahun 2016 rumah se Desa Sedahkidul sudah masuk kriteria rumah lantai sehat,” tegas Choirul.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan program ini, Pemdes Sedahkidul telah membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) untuk mengawal dan mensukseskan program tersebut. Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari pihak Koramil Purwosari.
Choirul mengungkapkan, plesterisasi ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
"Lantai rumah sehat ini merupakan salah satu dari delapan indikator desa sehat,” tandas Huda.
Selain lantai sehat, indicator desa sehat lainnya adalah Open Defecation Free (ODF), sanitasi non ODF, angka kematian Ibu dan Balita, balita kurang gizi, lantai rumah sehat, lingkungan sehat, kepesertaan JKN dan kepesertaan KB.
"Tahun ini kita juga akan memberikan bantuan tempat sampah di tiap rumah," pungkas Choirul.
Marni, salah satu penerima program mengaku senang dengan adanya plesterisasi ini. Menurut dia, program ini dapat memberi manfaat bagi warga untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat.
“Warga juga terbantu karena rumahnya yang dulu berlantai tanah sekarang sudah diplester,” kata wanita paro baya yang tinggal di RT.004/RW.001 itu.(dwi/kominfo)