Juri Nasional Kagumi Peternakan Bojonegoro

-
01 Sep 2015
315 dilihat

bojonegorokab.go.id - Tiga dewan juri yang diketuai Iwan Sofwan, bersama dengan Tri Widharetna, dan Chornelly Kusuma Yohana dengan didampingi Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur, melakukan verifikasi lapangan lomba petugas paramedis veteriener berprestasi tingkat nasional yang di laksanakan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (1/9/2015).

Rombongan sebelumnya diterima Bupati Bojonegoro, Suyoto, di rumh dinas. Kemudian melanjutkan penilain di Puskeswan Kecamatan Dander. Di tempat ini, dewan juri langsung melihat beberapa stand pameran yang disedikan. Bahkan sempat mengamati dan menanyakan tentang produk peternakan berupa jamu herbal di antaranya jamu untuk mengatasi kembung pada ternak, jamu menambah air susu sapi dan jamu untuk menambah nafsu makan ternak.

Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Irawan Subiyanto dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Bojonegoro merupakan sentra Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang digagas oleh pak Dirjen. Kini SPR diperluas tidak hanya sekolah namun menjadi sentra peternakan rakyat yang cakupannya makin luas dan makin banyak.

“Sehingga peternakan akan mengalami dampak positif yang meningkat dan cakupan yang luas,” kata Irawan.

Dia menyampaikan, jika Bojonegoro tak diragukan lagi sebagai sentra perkembangbiakan populasi ternak, utamanya sapi dan domba. Demikian juga dengan tenaga di bidang peternakannya.

“Peternak peternak sapi Bojonegoro sudah banyak yang memiliki prestasi salah satunya adalah peternak sapi Desa Sukosewu,” tegas Irawan.

Senada juga disampaikan Ketua Tim Jur, Iwan Sofwan. Dia mengatakan, jika Dirjen Kementerian Peternakan senantiasa mempromosikan Bojonegoro sebagai sentra SPR. Namuan, lanjut dia, ada beberapa kelemahan di bidang peternakan rakyat yakni belum adanya tata kelola management yang bagus, selain itu peternakan masih belum terorganisir dalam artian milik individu.

“Padahal jika dikelola secara kelompok maka akan membawa efek bisnis yang positif sehingga akan saling menguntungkan,” kata Iwan.

Karena itu, dia berpesan, agar tenaga para medik hewan ini agar ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya karena mereka memiliki peranan yang vital dalam upaya perkembangan populasi ternak sekaligus pembenahan manajemen peternakan rakyat yang berorientasi bisnis. Sebab, kata dia, mulai tahun ini alokasi APBN untuk peternakan salah satu prasyaray adalah memiliki SPR.

“Jika daerah tidak memiliki SPR maka jangan harap akan mendapatkan alokasi bidang peternakan maupun kesehatan hewan,” kata Iwan.

Iwan Sofwan dengan tegas menyampaikan bahwa tata kelola peternakan akan dibenahi dalam upaya menjaga eksistensi peternakan sekaligus meningkatkan pendapatan para peternak itu sendiri. Dalam kesempatan itu, Iwan Sofwan melakukan dialoq dengan kelompok tani dan ternak, anggota SPR dan Petani dan Nelayan di sekitar Waduk Pacal. Iwan bahkan dengan tegas menanyakan jumlah ternak yang dikelola dan dimiliki oleh setiap kelompok dan bagaimana peran para petugas dilapangan.

Mendengar jawaban para peternak Iwan Sofwan mengaku bangga karena tidak hanya sekedar laporan namun dilapangan ada bukti nyata yang dilakukan oleh para petugas.(hms2/dwi)