Bojonegoro Terancam Gagal Bayar

-
16 Sep 2015
275 seen

bojonegorokab.go.id - Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sangat implisit pada harga minyak mentah dunia yang terjun bebas dari harga 60 Dollar per US Dollar menjadi 45  US Dollar. Kondisi tersebut diperkirakan sampai akhir tahun.

Hal ini harus diwaspai oleh  daerah-daerah penghasil minyak yang kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sangat bergantung pada sektor ini. Maka dipastikan sektor penerimaan keuangan akan mengalami penyusutan luar biasa.

Kondisi tersebut akan terjadi di Bojonegoro. Akibatnya  beberapa proyek akan mengalami gagal bayar serta beberapa program pemerintah terancam mandeg. Tak hanya itu beberapa layanan dasar juga akan mengalami hal serupa.

Melihat situasi ini, Bupati Bojonegoro memerintahkan untuk  memilih mana saja program dan proyek pemerintah yang dengan terpaksa akan tidak dibayar. Pilihan pahit ini harus dipilih karena kekuatan anggaran pemkab tidak lagi mampu untuk membayar.

“Pilihan pahit ini harus kita pilih karena kuatan penerimaan kita juga mengalami penurunan yang sangat drastic,” kata Suyoto, Rabu (16/9/2015).

Diprediksikan jika Bojonegoro salah dalam memilih dan tidak segera diseuaikan dalam P-APBD 2015, beberapa program pembangunan yang terancam gagal bayar diantaranya adalah Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Untuk diketahui bahwa Jamkesda ini adalah peruntukkannya untuk warga kurang mampu Bojonegoro yang tidak tercover dalam Jamkesmas.

Tidak hanya sampai disitu, bantuan untuk instansi vertikal juga terancam tidak ada. Ancaman lainnya adalah  bantuan instalasi air bersih baik dropping air bersih yang selama ini diberikan untuk daerah rawan kekeringan juga akan mengalami nasib serupa dengan beberapa program pemerintah yang terancam gagal bayar.

“Kabar ini tidak hanya akan diterima oleh masyarakat, bagi para Pegawai baik  yang berstatus negeri maupun honorer maka terancam tidak akan menerima gaji,” ujar Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Suyoto.

Kabar lainnya adalah Alokasi Dana Desa (ADD) tahap 3 dipastikan terancam  tidak akan mengucur kembali. Mengapa demikian, kekuatan anggaran kita dari sektor penerimaan daerah akan mengalami penyusutan yang sangat drastis. Ancaman lain juga akan terjadi pada kegiatan Penerangan Jalan Umum (PJU) diseluruh wilayah di Bojonegoro juga terancam tidak akan menyala alias mengalami pemadaman karena tidak ada alokasi anggaran yang dipergunakan untuk membayar.(dwi/kominfo)