Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Bakesbangpol Bojonegoro Gelar Seminar Kebangsaan

Afifah
23 Dec 2021
2.260 seen

Bojonegorokab.go.id - Bakesbangpol Bojonegoro menggelar seminar forum pembaruan kebangsaan (FPK) bagi masyarakat Bojonegoro. Seminar ini sebagai langkah mendorong menjaga keberagaman suku, agama, ras dan golongan untuk bisa mewujudkan kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Seminar yang dilakukan di gedung Pancasila Hotel dan Resto MCM Jl. Pemuda No. 2 Bojonegoro, Kamis (23/12/2021) mengusung tema menjalin persatuan dalam membangun kebhinekaan, kami berbeda suku, ras dan etnis tetapi tetap satu indonesia.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro Mahmudi mengungkapkan bahwa Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) memilki peran yang sangat penting dan strategis membantu pemerintah dalam menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.

Masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan. Di era globalisasi sekarang ini, masyarakat mengalami adanya penggerusan nilai-nilai kebangsaan. 

“Tentu hal ini dapat mengakibatkan rentan terhadap konflik,” ungkapnya.

Mahmudi menjelaskan kendati ada juga pola hidup yang individulaistik, diantaranya mengagungkan kebebasan namun, tapi nyatanya tidak pernah terjadi konflik. Ini menunjukan meski masyarakat Jawa Timur memiliki latar belakang suku, agama, dan ras yang berbeda, namun harmonisasi, kerukunan, dan persatuan tetap terjaga. 

"Salah satu buktinya, masyarakat di Kabupaten Bojonegoro ini, selalu menjaga kerukunan meski berbeda dalam keyakinan," terangnya. 

Ia juga berharap melalui FPK Bojonegoro mampu menjadi motivator, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kerukunan dan pembauran. 

“FPK harus berada di depan, untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan disharmonisasi dalam kehidupan beragama, bernegara dan bermasyarakat,” harapnya.

Mahmudi juga menambahkan bahwa ke depannya perlu merajut kebhinnekaan dengan saling menghargai dan toleransi, merangkul semua perwakilan suku, etnis dan ras yang ada di Bojonegro ini yang terhimpun di FPK. 

Masyarakat perlu menampilkan Nusantara melalui gelar budaya, seni dan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Bagi para pendatang, perantau di Bojonegoro ini, Mahmudi mengajak agar semua menjaga semangat dimana tempat bumi dipijak, disana langit dijunjung. 

“InsyaAllah, kekhawatiran perpecahan dan pertikaian di antara kita tidak akan terjadi,” tandasnya.(FIF/NN)