Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro, menggelar Gathering dan Ngopi Bareng bersama media di Rumah Inspirasi, Rabu (29/12/2021).
Acara tersebut untuk meningkatkan sinergitas antara media dan Pemkab Bojonegoro selama ini.
Keberadaan media, sangat penting ditengah meningkatnya proses pembangunan daerah, sehingga dibutuhkan keberimbangan dalam sebuah pemberitaan sebagai roh pembangunan di Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, mengatakan, Dewan Pers juga ingin menerapkan beberapa kebijakan untuk edukasi karena era media sekarang ini sudah tidak terbatas.
"Maka untuk balancingnya adalah media harus proporsional didalam cara pandang untuk memberikan informasi kepada warga," tegasnya.
Karena memang, ada berita dari media sosial yang notabene banyak sekali seperti facebook, IG, twitter, termasuk juga whastapp group.
Dalam era digital sekarang ini, sebagai pejabat yang dipilih mungkin mempunyai beban dan tanggung jawab yang lebih. Sehingga butuh sinergitas antara dan Pemkab dan media dalam memberikan informasi.
"Silahkan menyampaikan informasi berisi kritikan namun membangun dengan pemberitaan yang proporsional," tegasnya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro Nur Sujito menyampaikan, apresiasi dan rasa terima kasih pada saran dan masukan yang membangun dari para jurnalis. "Kegiatan ini dalam rangka untuk meningkatkan sinergitas dan edukasi pada masyarakat terkait publikasi kebijakan. Selain itu, memberi materi jurnalisasi di masa era digital," ucapnya.
Lanjutnya, Nur mengajak rekan media untuk selalu bersinergi dan apa yang diupayakan bermanfaat untuk sesama.
Selain itu, dalam penyampaian materinya, Ketua Dewan TIK Kabupaten Bojonegoro Boedy Irhadtanto mengatakan, era digital membuat media konvensional harus berganti ke digital. Sebab, era publikasi saat ini pun telah beralih ke digital. Sehingga kolaborasi antara jurnalistik dan media pendukung digital menjadi penting.
"Strategi baru jurnalisme berbasis data ke depan yaitu infografis. Sehingga begitu orang membaca, langsung tahu mana yang menarik. Dua menit sudah cukup," pungkasnya.
Totok, sapaan akrabnya mengatakan, kolaborasi antara jurnalistik dan infografis menjadi tantangan baru untuk memberi kesan pada berita yang segitu banyaknya untuk kemudian bisa disampaikan lewat infografis secara padat. Selain itu, media online harus kreatif. Dalam pengaplikasiannya, penyampaian berita berbasis data cukup satu lembar dengan menggunakan simbol yang langsung mengena.
"Karena masyarakat saat ini kebanyakan menggunakan Instagram. Sehingga media online mengkuti. Ke depan, masyarakat tidak hanya membutuhkan berita, tapi juga edukasi. Masyarakat akan menilai dari sana untuk menjadi rujukan media mana yang kredibel dan akurat," jelasnya.(AYA/NN)