Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro mulai menggelar operasi pasar minyak goreng murah sesuai HET. Untuk periode pertama digelar Kamis (03/3/2022) di Pasar Wisata, Jl. Kopral Kasan Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro. Dalam operasi pasar tersebut, 4.000 liter minyak goreng habis terjual.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Drs. Sukaemi, M.Si saat kegiatan berlangsung menjelaskan bahwa tata cara antre sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Alurnya dimulai dari pendaftaran dengan membawa fotocopy KK bagi warga Kecamatan Bojonegoro. Satu KK mendapatkan 2 liter minyak goreng. Penjualan dilayani beberapa stan sehingga tidak terjadi kerumunan.
"Pelaksanaan meliputi 2 sesi. Sesi pertama disediakan minyak goreng 2.000 liter, begitu pula pada sesi kedua sebanyak 2.000 liter. Operasi pasar minyak goreng murah ini dalam rangka menstabilkan ketersediaan dan harga minyak goreng di wilayah Bojonegoro," tutur Sukaemi, Jumat (4/3/2022).
Sukaemi menambahkan untuk HET berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 6 Tahun 2022. Dimana untuk minyak goreng curah Rp. 11.500,- per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp.13.500 per liter,- dan minyak goreng kemasan premium Rp. 14.000,- per liter.
Ibu Prapti, salah satu warga dari Desa Campurejo yang ikut membeli mengaku sangat bersyukur dengan adanya minyak goreng murah tersebut. "Alhamdulillah, terima kasih Pemkab telah membantu. Saya tidak usah membeli mahal karena harga di pasaran Rp.19.000,- per liter, sedangkan di sini hanya Rp.14.000,- per liter," ungkapnya.
Sementara, Sukaemi juga kembali menegaskan bahwa nantinya secara kontinyu, operasi pasar akan berlanjut ke 27 kecamatan lainnya sehingga masyarakat terlayani, tidak kekurangan, dan tidak terjadi panic buying. Berdasarkan pemantauan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UM selama ini harga masih diatas HET sehinggu perlu diturunkan harga yang sesuai HET.
"Harga minyak goreng kemasan premium diatas HET ada yang naik mencapai Rp.19.000-20.000 per liter, padahal harga hanya 14.000,-. Agar masyarakat mengetahui bahwa Pemkab sudah mengambil langkah melalui kebijakan secara teknis operasi pasar distribusi minyak goreng sesuai HET," tandasnya.
Ketersediaan stok minyak curah di Bojonegoro sudah dikoordinasikan melalui Diperindag Provinsi Jatim, akan didistribusikan minyak curah. Karena minyak curah waktu kadaluwarsa lebih cepat sehingga kemasan juga perlu.
"Sudah membudaya di masyarakat, mereka lebih memilih refil kecuali pedagang eceran memilih curah. Ini sudah dikoordinasikan dan didistribusikan secara merata. Pendistribusian minyak goreng sesuai HET secara berkelanjutan akan dilaksanakan di semua kecamatan sampai ketersediaan benar-benar tercukupi. Kalau sudah melimpah kita berhenti, tetapi kalau belum kita lakukan terus," imbuhnya.
Lebih lanjut Sukaemi menjelaskan, kebutuhan untuk produsen tahu tempe sudah dikoordinasikan dengan distributor dan langsung dikirim ke lokasi sehingga terpenuhi. Selain itu untuk mencukupi kebutuhan para pengusaha UMKM atau home industri sudah dilaksanakan oleh Dinas Perinaker, sehingga kebutuhan minyak goreng murah sudah terpenuhi.
Informasi yang diterima dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro total sebanyak 4.000 liter minyak goreng HET habis terjual di Pasar Wisata Bojonegoro pada hari itu.[nuty/nn]