Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek, Tingkatkan Kemampuan Digital Marketing Penerima KPP

Afifah
17 Mar 2022
147 seen

Bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro menyelenggarakan Bimtek Digitalisasi Manajemen Marketing Usaha melalui Program Kartu Pedagang Produktif (KPP). Bimtek digelar Kamis (17/3/2022) di Pendopo Kecamatan Malo. 

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah hadir secara daring sebagai narasumber. Sedang para pejabat lain hadir secara luring, diantaranya Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UM, Camat Malo, Ketua Dewan TIK Bojonegoro, Nesya Anggi Puspita (peraih penghargaan Perempuan Inspirator Pembangunan Jatim 2020 Bidang Ekonomi asal Kasiman), serta 40 pedagang di wilayah Kecamatan Malo. 

Selain itu, peserta bimtek adalah para pelaku usaha di bidang makanan minuman dan jasa, diantaranya produk bawang goreng dan lombok.

Bupati Anna Mu'awanah mengawali arahannya menngungkapkan beberapa kendala usaha adalah permodalan dan pemasaran. Niat berdagang harus sungguh-sungguh. Karena masing-masing orang mempunyai talent (bakat). Agar sukses berdagang itu harus memiliki pasion, talent, teknik marketing dan lainnya. 

Bupati Anna mengamati umumnya banyak pedagang yang menjalankan jenis usaha mengikuti tren usaha sekitarnya yang telah sukses. Hal tersebut boleh saja dilakukan tetapi sebaiknya memiliki pasion di bidang itu. Hal seperti itu bisa dimulai dari skala kecil dulu.

"Beberapa faktor keberhasilan usaha yaitu ketekunan dan amanah. Harus bisa menjaga kepercayaan (trust) pemberi pinjaman modal, jangan sampai trust-nya luntur. Trust kepada konsumen pun wajib dijaga dengan menjaga kualitas produk, sampel dan produk harus sama mutunya. Faktor keberhasilan lainnya adalah modifikasi produk, inovasi, kreatif, mengikuti perkembangan trend kekinian," tutur Beliau. 

Berikutnya, soal market (pasar) sangat besar pengaruhnya. Yakni bagaimana dapat menjangkau pasar yang jauh lebih luas. Oleh karena itu bimtek ini mendatangkan narasumber untuk digitalisasi marketing. Agar peserta bisa menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas untuk memasarkan produknya. 

Bupati Anna berharap narasumber digital marketing sudah menggunakan aplikasi secara online untuk diajarkan. Sehingga para peserta benar-benar mendapat manfaat digital marketing. Bagi yang selama ini belum terbiasa sistem online, maka mulai saat ini diharap bisa memasarkan sistem online.

"Pengembangan usaha tergantung talenta kita. Bagaimana harus mensikapi market dan memegang komitmen. Pemkab senantiasa terus mendorong bunga lunak agar tidak memberatkan, sekaligus dapat memutus mata rantai rentenir," tandas Bupati Anna.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UM, Drs. Sukaemi, M.Si menyampaikan bahwa bimtek yang digelar di 28 kecamatan ini merupakan amanah Bupati Bojonegoro untuk dapat mengindentifikasi sejauh mana pelaku usaha di Bojonegoro ini berkembang seiring adanya Covid-19. 

Pihaknya akan mendampingi para pelaku usaha produktif secara langsung terutama dalam pemasaran. Keberlanjutan dari bimtek ini akan dibentuk group WhatsApp se Kab. Bojonegoro sehingga bisa berkonsultasi langsung dengan narasumber dan antar pelaku usaha.

Lebih lanjut Sukaemi menjelaskan pinjaman modal dari BPR Bojonegoro bagi penerima KPP tahun 2021 untuk pelaku usaha ultra mikro yang semula Rp 2,5 juta, di tahun 2022 menjadi Rp 5 juta dengan bunga turun menjadi 1 %. Sedangkan bagi pelaku usaha mikro bisa mengajukan pinjaman modal sebesar Rp 25 juta dimana bunga tahun ini diturunkan menjadi 3 %.

Bupati Bojonegoro selalu memperhatikan pelaku usaha bagaimana berjalan dengan baik di Bojonegoro, tidak hanya di lokal tapi tingkat global. Oleh karena itu hari ini diadakan Bimtek Digitalisasi Manajemen Marketing Usaha melalui Program KPP. Pelaku usaha penerima KPP di Bojonegoro sudah memanfaatkan sebesar Rp 48 miliar. 

"Sehingga tahun ini Pemkab mengambil kebijakan menurunkan suku bunganya. Oleh karena itu diharapkan semua peserta mengikuti bimtek dengan baik dan tanyakan sebanyak mungkin hal yang diperlukan," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nesya Anggi Puspita yang juga pemilik CV. Grandis Home yang bergerak di bidang kerajinan untuk hiasan rumah memberikan beberapa tips digital marketing. Nesya menegaskan jika setiap usaha memiliki jurus marketing sendiri-sendiri, tergantung dari produk dan pasarnya. Apakah untuk kelas menengah kebawah, menengah keatas, dengan pasar lokal atau nasional. 

Usaha Nesya memiliki website untuk menjangkau pasar luar negeri. Dirinya aktif memasarkan produknya melalui media sosial facebook, instagram, dan youtube. Menurutnya, para pelaku usaha mikro ataupun ultra mikro mau tidak mau harus mulai menerapkan digital marketing.[nuty/NN]