Pasar Murah Digelar Pemkab Bojonegoro, Warga Antusias dan Merasa Sangat Terbantu
Pasar Murah Digelar Pemkab Bojonegoro, Warga Antusias dan Merasa Sangat Terbantu
Bojonegoro - Panas terik dan menyengat, waktu menunjukkan pukul 13.21 WIB. Warga Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro yang didominasi Kaum perempuan begitu antusias memadati halaman kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Sumberrejo, Minggu (24/4/2022). Mereka antre pembelian kebutuhan pokok di pasar murah.
Pasar murah digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Jelang Lebaran 1443 H guna tekan Kenaikan harga bahan pokok.
Salah satu warga, Umi dari Desa Talun mengungkapkan adanya pasar murah menjelang lebaran memang cukup membantu masyarakat. Apalagi di tengah kenaikan beberapa bahan pokok yang cukup signifikan.
"Kalau saya pilih antre minyak goreng curah," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Rofiah, adanya pasar murah mandiri yang diselenggarakan Pemkab Bojonegoro ini menurutnya tepat waktu. Sebab menjelang lebaran harga bahan pokok melonjak, terlebih harga minyak goreng.
"Pasar murahnya tepat waktu, pas apa-apa naik menjelang lebaran ini, di sini ada harga bahan-bahan pokok dibawah harga pasar," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris MWC NU Sumberrejo, Mariyanto mengatakan dalam kegiatan ini pihaknya menyediakan tempat dan menggalang warga dengan menginformasikan adanya pasar murah yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro.
"Kita hanya menyiapkan tempat dan menyebarkan informasi kepada masyarakat dengan membuat edaran terkait harga bahan pokok yang ada dipasar murah ini," terangnya.
Dalam hal itu, MWC NU Sumberrejo menginformasikan harga kebutuhan pokok seperti LPG seharga Rp 15.000, harga minyak goreng curah Rp 14.000/liter atau 15.500/kilogram, telur ayam Rp 21.500, paket deterjen sabun dan mie instan mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000, minuman ringan mulai dari Rp.10.000 hingga Rp 20.000.
"Sementara yang paling diminati minyak goreng curah, para ibu-ibu tetap mengantri meskipun antrean mengular dan pembelian dibatasi 20kilogram," pungkasnya. [ai/]
