Wujudkan Desa Wisata, Bojonegoro Bentuk Pokdarwis

-
18 Oct 2015
265 seen

bojonegorokab.go.id – Sebanyak enam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) telah terbentuk di sejumlah desa di Bojonegoro. Lembaga ini akan bertugas mengoptimalkan potensi agropolitan yang ada di masing-masing desa.

Enam Pokdarwis ini sudah terbentuk di wilayah Kapas, Dander dan Kalitidu. Ketiga wilayah ini merupakan potensi pengembangan wisata KADEKA.

Di Kapas potensi yang dikembangkan adalah industry kreatif di Desa Mojodeso dan salak di Desa Tanjungharjo. Di lokasi ini dibangun demplot (percontohan).

Di wilayah Kalitidu di Desa Mojo, Ngringinrejo dan Mayanggeneng. Di tiga desa ini terdapat potensi belimbing dan jambu merah.

Kemudian di wilayah Dander sumber mata air yang terdapat di Dusun Grogolan, Desa Ngunut, Sumberarum, dan Kunci.

“Dalam kegiatan ini kita menggunakan konsep desa wisata. Jadi kita memilih salah satu desa untuk demplot lokasi wisata,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Agropolitan, Dyah Enggarini Mukti kepada bojonegorokab.go.id, Minggu (18/10/2015).

Wanita yang juga menjabat Kasubid Indakop Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro itu, menjelaskan, program utama pokdarwis adalah mengembangkan kawasan agropolitan di KADEKA.

“Agropolitan adalah pengembangan kawasan pedesaan untuk menyeimbangkan pembangunan antara desa dan kota,” tegas Enggar.

Menurut dia, sebenarnya program ini sudah dimulai pada 2009 lalu. Namun pada Maret 2015 baru dimulai mengidentifikasi potensi baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM).

Konsep dalam program ini, lanjut Enggar, adalah memaksimalkan potensi dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah desa. Karena itu, pihaknya terus berkoordinasi degan pemdes yang memiliki potensi untuk dikembangkan, baik itu potensi agro, industri, alam maupun budaya.

“Pemdes kita dorong untuk musyawarah dan membentuk lembaga. Kami membantu di sisi perencanaan dan memfasilitasi pembuatan layout dan desain infrastruktur,” ujar Enggar.

Dia mengungkapkan, saat ini desa yang sudah komitmen untuk mulai mengembangkan desa wisata adalah desa wisata industri kreatif di Mojodeso, Dander dengan desa wisata air Sungai Grogolan di Desa Ngunut dan sumberarum.

Kemudian Agrowisata belimbing dan outbond di Desa Mojo, Agrowisata jambu biji desa Mayanggeneng, Kalitidu dan Padang, Kecamatan Trucuk; desa wisata edukasi di Desa Rendeng, Kecamatan Malo; Agrowisata salak di Desa Tanjungharjo; Agrowisata mangga di Desa Kunci, Kecamatan Dander.

“Semua perencanaan kita masukan pada masterplan agropolitan untuk kepastian penganggaran pada SKPD yang membidangi. Goal program ini adalah peningkatan produktivitas potensi desa, peningkt pendptan masyarakat, peningkatan pendapatan desa dan berkembangnya wisata,” jelas Enggar.

Dia menambahkan, ada alasan mengapa dalam program ini pihaknya mengusung konsep desa wisata. Yakni wisata mempunyai dampak ikutan positif, perekonomian akan bergerak naik. Hal itu sudah terbukti dari pengembagan Agrowisata belimbing di Desa Ngringinrejo.

“Lembaga yang membantu desa dalam perencanaan dan pengelolaan yaitu Badan Usaha Milik Desa. Dimana unit usaha BUMD adalah pokdarwis atau kelompok desa sadar wisata,” pungkasnya.(dwi/kominfo)