RSUD Sosodoro Ajak Warga Bojonegoro Lebih Peduli Kesehatan Mata

Afifah
17 Oct 2022
638 dilihat

RSUD Sosodoro Ajak Warga Bojonegoro Lebih Peduli Kesehatan Mata

Bojonegorokab.go.id - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo melalui SAPA! (SELAMAT PAGI) Malowopati FM mengajak warga Bojonegoro untuk lebih peduli Kesehatan pada mata. Dipandu penyiar Lia Yunita, siaran edisi Jumat (14/10/2022) ini dapat diikuti di chanel YouTube Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.  

Dr. Agung Pambudi Setyowibowo, Sp.M menjelaskan kelainan Refraksi adalah kondisi dimana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Hal ini membuat bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam. Penyebabnya bisa karena panjang bola mata terlalu panjang atau bahkan terlalu pendek, perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa mata. 

Kelainan refraksi pada mata yaitu Rabun Jauh (Miopi), Rabun dekat (Hipermetropi), Mata Silinder (Astigmatisme), dan Mata Tua (Presbiopi). 

Normalnya nilai 6/6 merupakan tajam penglihatan (visus) optimal yang dimaksudkan sebagai objek dapat dilihat pada jarak 6 meter sama seperti pada populasi mata normal. 

Faktor penyebab mata minus yaitu faktor pertambahan usia. Mata minus bisa semakin parah seiring bertambahnya usia, kebiasaan membaca di cahaya redup. Selain itu sering membaca dengan cahaya redup juga dapat membuat mata minus bertambah parah, terlalu lama menatap layar gadget.

Sementara, gangguan penglihatan mata plus terjadi akibat cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan dibelakangnya. Hal ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek atau bentuk kornea maupun lensa mata yang tidak normal. 

"Mata plus yang disebabkan oleh penuaan biasanya mulai muncul di usia 40 tahun. Dan akan semakin memburuk jika anda tak melakukan penanganan yang cepat dan tepat. Anak-anak yang memiliki orang tua dengan mata plus, bisa pula mengalami gangguan mata ini sedari kecil meski dalam taraf yang ringan," ujarnya.

Dr. Agung Pambudi Setyowibowo, Sp.M juga mengungkapkan, fungsi kacamata yang utama adalah sebagai alat bantu penglihatan bagi mereka yang mengidap masalah pada mata. Bagi pengidap gangguan mata, fungsi kacamata adalah membantu agar objek yang tidak terlihat jelas jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata sehingga bayang itu bisa terlihat. 

Penderita juga bisa memakai lensa kontak, dimana merupakan salah satu cara untuk memperbaiki penglihatan supaya lebih jelas bagi orang dengan gangguan penglihatan. Seperti minus, astigmatisma dengan rabun jauh dan dekat. "Bentuk lensa kontak itu berupa lensa tipis yang dipakai menempel pada kornea mata," imbuhnya.

Perbedaan kacamata dan lensa kontak adalah pada bidang penglihatan. Kacamata menawarkan penglihatan depan yang baik, walaupun penglihatan tepi mereka sangat buruk. Lensa kontak di sisi lain menawarkan bidang penglihatan yang luas, termasuk penglihatan tepi. 

"Tips saat memakai softlens, meskipun terkesan sepele, kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar kesehatan mata tetap terjaga yaitu tidak mengganti lensa kontak, tidur tanpa melepas softlens dengan baik, mencampur cairan softlens, membilas lensa kontak dengan air keran, mandi dan berenang pakai softlens," pungkasnya.[nes/NN]