Lima Kunci Yang Harus Dimiliki Masyarakat Bojonegoro

-
09 Dec 2015
120 seen

bojonegorokab.go.id -Bupati Suyoto menekan lima hal yang harus dimiliki masyarakat Bojonegoro. Yakni survive (kemampuan untuk bertahan), memiliki keunggulan, aman, nyaman, dan produktif.

Hal itu disampaikan Kang Yoto-sapaan akrab Bupati Suyoto, saat menghadiri sinergitas pemangku kepentingan terhadap aparatur kecamatan desa dan kelurahan yang dilaksanakan di Pendapa Kecamatan Dander, Rabu (9/12/2015).

Kang Yoto menjelaskan, yang dimaksud memiliki kemampuan untuk bertahan adalah masyarakat Bojonegoro harus selalu siap akan berbagai halangan antara lain mampu bertahan dari gempuran dan persaingan ekonomi dengan daerah lain, bahkan dengan negara lain, terutama gempuran yang paling nyata adalah gempuran import produk china.

Untuk mampu menahan gempuran itu, lanjut Kang Yoto, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus menggenjot produktifitas masyarakat baik dari sektor swasta maupun usaha kecil agar mampu berproduksi dengan maksimal dan dengan biaya produksi sekecil mungkin. Salah satu kebijakan Pemkab Bojonegoro untuk membantu meringankan biaya produksi sektor swasta adalah dengan menerapkan UUP yang sangat ramah dengan pengusaha.

"Bojonegoro sadar betul bahwa UMK di Bojonegoro masih tidak berpihak kepada pengusaha oleh karena itu ditetapkanlah UUP," kata Kang Yoto.

"Logika UMK d vietnam saat ini jika dirupiahkan di Bojonegoro senilai 800rb per bulan. Sedangkan di Bojonegoro sudah mencapai 1,4 juta," lanjut dia.

Kang Yoto mengingatkan, masyarakat ekonomi asean (MEA) sudah di depan mata. Diprediksi dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan dipenuhi oleh barang buatan dari China dan Vietnam.

Karena itu, kata dia, dengan kebijakan UUP merupakan sebuah upaya agar biaya produksi di Bojonegoro semakin murah, sehingga harga barang juga semakin murah. Dengan begitu banyak barang yang terjual sehingga semakin banyak keuntungan yg diperoleh pengusaha.

"Maka semakin besar usaha yang muncul di Bojonegoro, maka akan semakin banyak lapangan pekerjaan, maka akan semakin banyak penghasilan untuk masyarakat bojonegoro, maka semakin sejahtera masyarakat bojonegoro," tegas Kang yoto.

Hal kedua adalah mampu bertahan dari gempuran bencana. Selain hantaman ekonomi, kata Kang Yoto, masyarakat Bojonegoro tak akan bisa lepas dari bencana alam. Untuk itu yang harus dilakukan masyarakat adalah terus belajar kenapa bencana tersebut bisa terjadi. Juga terus berinovasi bagaimana solusi menghadapi bencana tersebut agar tahun depan jika tidak bisa dihindari maka minimal harus mengurangi kerugian dari adanya bencana yang sama.

"Dengan begitu masyarakat Bojonegoro mampu bertahan dari gempuran sosial dan perubahan zaman. Wong Jonegoro harus terus tumbuh menjadi kreatif dan inovatif," pesannya.

Lebih jauh Kang Yoto mengemukakan, untuk bisa berhasil dan sukses, masyarakat Bojonegoro harus unggul sumber daya manusianya (SDM). Contoh sederhananya adalah jika warga Indonesia bekerja ke luar negeri, paling banyak adalah sebagai pembantu rumah tangga. Hal ini berbeda dengan warga Filipina yang banyak bisa ditemui di luar negaranya bekerja sebagai tenaga perawat rumah sakit.

"Inilah perbedaan keunggulan antara filipina yang unggul d bidang tenaga perawat kesehatan, dan kota yang unggul di bidang pembantu rumah tangga. Tapi pertanyaannya, apakah kita akan terus mengekpor tenaga pembantu rumah tangga? atau kita bersatu bersama meningkatkan sumberdaya manusia kita tidak lagi mengekspor tenaga pembantu tapi lebih kepada skill yang bernilai jual tinggi? ini adalah tugas bersam antara pemerintah dan masyarakat," jelas Kang Yoto


Tak kalah pentingnya adalah keamanan. Kang Yoto menekankan, masyarakat harus sadar betul bahwa keamanan adalah kunci utama memgundang investasi. Karena pengusaha tidak akan membuka lapangan usaha di tempat yang tidak terjamin keamanannya.

"Selain keamanan dibutuhkan juag suasana nyaman. Nyaman bermasyarakat, nyaman bekerja, nyaman lingkungan, nyaman fikiran dan hati," ujarnya.

Kang Yoto menambahkan, setelah nyaman maka tingkat selanjutnya adalah produktif. Segala kebutuhan untuk menjadi produktif sudah terpenuhi, pada level ini masyarakat bojonegoro diharapkan akan menjadi lebih kreatif, inovatif, dan penuh ide-ide produktif yang realistis dan nyata dikerjakan.

"Inilah harapan Bojonegoro ke depan. Mari kita dukung dan perjuangkan masa depan Bojonegoro bersama-sama," ajak Kang Yoto.(dwi/kominfo)