Baureno Menuju Desa Sehat dan Cerdas

-
10 Dec 2015
32 seen

bojonegorokab.go.id - Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mendapat dukungan dari desa-desa di wilayahnya. Mereka berlomba-lomba memenuhi indikator GDSC yang sudah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro.

Salah satunya adalah Desa Baureno. Desa paling timur Bojonegoro ini telah dinobatkan oleh Dinas Kesehatan Bojonegoro sebagai desa open defecation free (ODF) atau terbebas dari buang air besar sembarang tempat pada 2013 lalu.

Namun begitu, desa yang memiliki luas 198 hektar (Ha) dengan jumlah penduduk sebanyak 3760 jiwa yang tersebar di tujuh dusun itu terus berupaya memenuhi indikator GDSC. Caranya membuat kebijakan berupa peraturan desa (Perdes) dan memaskukan sejumlah program dalam anggaran dan pendapatan belanja desa (APBDes). 

Di bidang kesehatan, desa yang memiliki 139 kepala keluarga (KK) ini telah melaksanakan program peningkatan kualitas jamban, plesterisasi dan pemasangan tempat sampah. Untuk tahun 2015 ini, Desa Baurno meningkatkan kualitas jamban kurang sehat menjadi jamban sehat sebanyak 25 KK, rumah sehat dengan plesterisasi sebanyak 25 KK.     

"Indikator GDSC ini akan kita penuhi secara bertahap. Semua program akan kita laksanakan secara berkelanjutan dan ditargetkan pada 2018 mendatang indikator itu terpenuhi semua," kata kepala Desa Baurno, Sukarno kepada beritabojonegorokab.go.id, Kamis (10/12/2015).

Untuk bidang lingkunga, Desa Baurno juga melakukan gerakan sadar lingkungan yang dilakukan mulai tingkat pemerintah desa, rukun warga, rukun tetangga, hingga warga. Yakni dengan cara bersih lingkungan, penanaman pohon, dan pembuatan biopori.

"Hingga saat ini sudah ada 252 biopori. Jumlah ini akan terus kita tambah, karena biopori ini sangat penting untuk menyimpan air saat musim hujan seperti ini," kata Sukarno.

Sedangkan di bidang pendidikan, sekarang ini Pemerintah Desa Baurno sedang menuntaskan pendataan bagi warga belajar kejar paket B dan C. Dengan adanya data akurat ini program-program pendidikan yang akan diberikan akan tepat sasaran.

"Sehingga tidak ada putus sekolah atau dropout," tegas Sukarno.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Baurno, Wardoyo, menambahkan, dari 25 desa di wilayahnya, desa yang sudah ODF hingga kini sebanyak 19 desa dan ada tambahan tiga desa lainnya ditargetkan akhir tahun ini. Sedang  sisanya tiga desa ditargetkan tuntas tahun 2016 mendatang.

"Kita sudah menginstruksikan kepada semua desa untuk secara bertahap memenuhi indikator GDSC dengan mamsukan kegiatan dalam APBDes," sambung mantan pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro itu.

Selain itu, sekarang ini di wilayah Baurno juga sedang digalakkan pembuatan lobang bipori. Saat ini jumlah lobang biopori yang ada sebanyak 300 lobang. Jumlah ini akan terus ditambah secara bertahap.

"Kita baru saja dapat pinjaman tiga alat untuk membuat biopori. Dengan alat ini desa bisa membuat lobang biopori secara bergilir," pungkas Wardoyo.(dwi/kominfo)