Sukseskan ODF, Sukosewu Akan Bangun Wisata Air

-
24 Dec 2015
69 seen

bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro akan mengembangkan potensi wisata air dengan memanfaatkan Bendung Klepek. Diharapkan dengan pengembangan desa wisata ini akan mensukseskan program bebas buang air besar di sembarang tempat (open defacation free/ODF) di wilayah setempat.

Rencannya, Bendung Klepek dan sepanjang alirannya itu akan dijadikan wisata air. Dengan konsep, flyingfox di bendungan dan jelajah sepanjang sungi menggunakan perahu boot, sambil menikmati wisata kuliner.

Selain itu, sepanjang aliran sungi Klepek juga akan ditaburi benih ikan. Tujuannya, untuk menghindari kerusakan lingkungan air akibat pencarian ikan menggunakan apotas (obat ikan). Juga membuka peluang wisata pemancingan untuk memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat di bantaran sungai.

Camat Sukosewu, Yusnita Liasari, menjelaskan, pengembangan desa wisata dengan memanfaatkan Bendung Klepek ini merupakan salah satu inovasi untuk mensukseskan ODF di wilayah Sukosewu yang menjadi salah satu indikator gerakan desa sehat dan cerdas (GDSC) yang tengah dilaksankan Pemkab Bojonegoro.

Menurut dia,  sebagai wilayah yang menjadi aliran Sungai Pacal, menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya ODF di wilayah Sukosewu. Sebab, dengan panjang dan banyaknya anak sungai di wilayah ini, menjadi tempat masyarakat untuk BAB di sungai.

"Karena itu, kita ingin menjadikan aliran sungai ini sebagai obyek wisata. Dengan begitu masyarakat akan malu untuk BAB di sungai," kata Yusnita kepada beritabojonegorokab.go.id di ruang kerjanya, Rabu (23/12/2015).

"Kita bersama Muspika beberapa waktu lalu sudah menyusuri sungai untuk membuat konsep Desa Wisata ini," lanjut mantan Camat Purwosari itu.

Sekarang ini, dari 14 desa di wilayah Sukosewu, terdapat empat desa yang sudah ODF. Tiga desa di tahun 2015 ini, dan satu desa sudah ODF pada 2014 lalu.

Tiga desa itu adalah Desa Jumput, Kalicilik, dan Semawot. Sedang satu desa yang sudah ODF lebih dulu adalah Desa Sidorejo.

Untuk mensukseskan ODF sebagai salah satu indikator GDSC ini, pemerintah kecamatan telah meminta kepada semua desa memasukannya program ODF dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) 2016. Dalam program jambanisasi ini setiap rumah akan memperoleh bantuan Rp500 ribu.

"Kita targetkan akhir tahun 2016 nanti semua desa di wilayah Sukosewu sudah ODF," tegas Yusnita.

Selain itu, pihak kecamatan terus mensosiliasikan pembangunan lingkungan dengan pembuatan lubang biopori, penanaman pohon, dan pemanfaatan lahan pekarang dengan tanaman menghasilkan.(dwi/kominfo)