bojonegorokab.go.id – Target serapan beras yang dilakukan Perum Bulog Sub Divre III Bojonegoro tidak terpenuhi. Dari target 98 ribu ton, hanya terpenuhi 68 ribu ton.
Target 98 ribu ton itu meliputi tiga kabupaten yang menjadi wilayah Bulog Subdivre III Bojonegoro. Yakni Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Sedangkan 68 ribu beras yang berhasil dibeli bulog itu rincianya berasal dari Bojonegoro sebanyak18 ribu ton, 25 ribu ton dari Tuban, dan 25 ribu ton dari Lamongan.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Umar Sharif mengatakan, tidak terpenuhinya serapan beras ini karena adanya pengaruh El Nino yang menyebabkan kemarau panjang sehingga banyak lahan pertanian mengalami kekeringan.
“Panen tahun ini kita harusnya mendapat 98 ribu ton, tapi sampai dengan Desember ini kita baru dapat 68 ribu ton,” katanya, Senin (28/12/2015).
Karena alasan itulah, target 98 ribu ton beras tahun ini sulit dicapai Bulog. “Kita tetap berupaya mengejar target walau sangat berat. Kita akan terus optimalkan sampai akhir tahun,” jelasnya.
Karena itu, Bulog akan menggenjot pengadaan dari komersial. “Kita perbanyak pengadaan dari komersial karena sudah sulit untuk memperoleh beras dengan harga sesuai HPP,” kata Umar.
Meski target pengadaan tidak tercapai, namun pihaknya yakin hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap harga pangan. Sebab, saat ini pasokan beras di gudang Bulog yang ada di tiga kabupaten itu masih cukup hingga lima bulan kedepan.
Selain itu, lanjutnya, tidak lama lagi musim panen (MP) padi akan segera tiba. Sebab, saat ini sudah memasuki musim tanam pertama. Sehingga, pihaknya yakin akhir Februari sudah ada lagi panen.
“ Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,’’ jelasnya. (dwi/kominfo)