bojonegorokab.go.id - Mengakhiri tahun 2015 ini banyak kekhawatiran yang terjadi, salah satunya adalah para pengusaha di Jawa Timur yang kini tengah mempertimbangkan untuk memakai tenaga buruh asing daripada lokal dengan pertimbangan upah tenaga buru asing jauh lebih murah jika dibandingkan dengan tenaga lokal. Yakni dikisaran 2 juta rupiah jika dibandingkan dengan UMK di Jawa Timur yang mencapai 3.045.000 rupiah ditahun 2016. Melihat hal ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengambil beberapa langkah untuk mengambil peluang investasi bagi Kabupaten Bojonegoro. Apalagi peluang investasi di Bojonegoro saat ini tengah genjar digerakkan oleh Pemerintah Daerah.
Bupati menyampaikan, untuk mendukung investor untuk berinvestasi di Kabupaten Bojonegoro ini kita Pemerintah dan Masyarakat harus menerapkan beberapa hal diantaranya adalah memberikan kemudahan dan memberikan insentif kepada pengusaha yang ingin melakukan investasi serta memberikan Perlindungan terhadap investor. Ketiga hal tersebut harus dilakukan untuk keberlanjutan kesejahteraan dan kemajuan rakyat Bojonegoro.
Bupati menghimbau kepada SKPD agar mencermati perlu atau tidak adanya pemutakhiran teknologi baik dalam bidang pertanian atau bidang lainnya. Dengan banyaknya penyerapan tenaga kerja ini maka akan terjadi perubahan sosial ditengah masyarakat kita. Kita akan memberikan komitemen penuh untuk mendukung investasi di Bojonegoro. investasi yang prospektif di Kabupaten Bojonegoro adalah garmen, tekstil dan sepatu.
Dengan adanya pertumbuhan iklim investasi di Bojonegoro maka tidak akan terjadi kesenjangan yang tajam di tengah masyarakat. Berlakunya Upah Umum Pedesaan (UUP) di Bojonegoro ini diharapkan menjadi salah satu terbukanya peluang investasi. Bupati mennjelaskan UUP ini jika dikaji lebih lanjut ada dua hal penting yakni UUP merupakan the power of identity and the power of space. Power of space ini adalah mengurangi kesenjangan yang terjadi ditengah masyarakat kita. Ini adalah pilar pembangunan keberlanjutan di Bojonegoro selain adanya dana abadi migas yang akan dikelola untuk kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. Ditambahkan Bupati penerimaan sektor migas itu fluktuatif sehingga harus dicermati dengan tepat agar tidak terjadi kesalahan.
Pemerintah pusat akan mulai mengoptimalkan anggaran dan beberapa paket kebijakan dan di jajaran Pemkab Bojonegoro adalah melanjutkan enam pilar pembangunan. Ketepatan dan kecepatan inilah yang akan mempengaruhi manfaatkan kehadiran Pemerintah untuk rakyat. Selain itu memastikan agar target RPJMD yang sudah direncanakan akan tercapai dan sukses. Bupatipun berpesan agar seluruh program dan kegiatan SKPD nyambung dengan dinamika keinginan dan kebutuhan rakyat. Jangan sampai tersesat ditengah jalan karena tak koneks dengan kebutuhan masyarakat. Jika diperlukan agar diubah agar bisa nyambung dengan kebutuhan. Pendekatan dan metode harus dicari formulasi yang tepat sehingga tidak ada reaksi.
Demikian pula untuk infrastruktur baik gedung, jembatan, taman maupun lainnya harus diitetapkan standart yang tepat sehingga keberlangsungan pembangunan infrstruktur itu akan berkepanjangan. Jika dimungkinkan akan dilelang terbuka untuk mengelola inftrastruktur yang sudah dibangun di Bojonegoro. Bojonegoro memiliki banyak potensi namun belum tersentuh secara maksimal. Dan membuat skenario pembangunan yang berkelanjutan .(hms)