bojonegorokab.go.id - Selain memiliki panorama alam yang indah, obyek wisata negeri atas angin yang berada di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, mempunyai cerita (legenda) rakyat yang menarik. Potensi itulah yang sekarang ini sedang dikembangkan dengan pembangunan sejumlah sarana prasarana untuk menyedot wisatawan baik domestik maupun manca.
Negeri atas angin, dulu menjadi tempat pertemuan antara Raden Putri Sekarsari dengan Sujono Puro. Di tempat ini, keduanya mengikat janji cinta sehidup semati, dan menjadi pasangan suami-istri. Merekapun menjadi nenek moyang warga Desa Deling, Sekar dan sekitarnya.
Tempat mengikat janji Raden Putri dengan Sujono Puro kemudian diberi nama bukit cinta. Sedangkan Sujono Puro sekarang dijadikan nama sendang Jonopuro dengan kejernihan airnya yang tak pernah kering meski musim kemarau.
Kedua tempat itu sekarang menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Tercatat, pada liburan natal dan tahun baru kemarin, jumlah pengunjungnya mencapai 500 sampai 700 orang. Sebagian besar mereka adalah muda-mudi.
Untuk menikmati wisata di negeri atas angin pengunjung dikenakan karcis yang cukup murah. Karcis masuk di Bukit cinta, misalanya, pengunjung hanya dikenakan tariff karcis masuk Rp 3 ribu, untuk renang di Dusun jonopuro atau arah ke barat lokasi hanya Rp 5 ribu, dan disiapkan Playing Foox untuk sekali terbang Rp 40 ribu.
"Di sini setiap hari Minggu pengunjung juga disuguhi hiburan," kata Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Amir Syahid.
Pembangunan sarana lokasi wisata negeri atas angin merupakan insiatif dari 6 (enam) kepala desa yang berada di wilayah kecamatan Sekar. Yakni kades Deling Didik Prioman, Kades bareng Suprapto, Kades Bobol hermanto, Kades Klino Maryono, Kades Miyono Parid dan Kades Sekar Suyono.
Juga dua tokoh masyarakat Sekar yang ikut mendukung kegiatan ini yaitu Kepala UPT Puskesmas Sekar, dr Andik dan Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo yang merupakan asli warga Desa Sekar. Mereka berniat membuat lokasi wisata negeri atas angin.
Pengerjaan lokasi wisata itu dilakukan dengan cara mandiri melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang terdiri dari 6 (enam). Mereka urunan mengembangkan potensi itu agar menjadi tempat wisata.
"Kami ingin tempat ini menjadi salah satu ikon wisata Bojonegoro,” kata Ketua KUB, Didik yang juga Kepala Desa Deling itu menegaskan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tahun ini juga akan membangun infrastruktur jalan menuju lokasi wisata tersebut agar pengunjung mudah menjangkaunya.(dwi/kominfo)