20 Generasi Emas Bojonegoro Bekerja di Perminyakan

-
08 Jan 2016
46 seen

bojonegorokab.go.id - Sebanyak 20 putra-putri Bojonegoro lulusan SLTA mampu menembus pekerjaan di bidang perminyakan. Mereka bekerja di PT Elnusa, salah satu perusahaan perminyakan Indonesia.

Sebelumnya, puluhan pemuda-pemudi Bojonegoro itu mendapat training (pelatihan) selama enam bulan melalui program corporate social responsibility (CSR). Pelatihan melalui program CSR ini merupakan salah satu usulan Bupati Bojonegoro, Suyoto, kepada semua perusahaan migas yang melakukan kegiatan di wilayahnya.

Usulan tersebut memperoleh respon cukup baik. PT Elnusa kemudian menyanggupi untuk melaksanakan training kepada 50 putra-putri Bojonegoro lulusan SLTA untuk bisa nantinya bisa bekerja di perminyakan.

Dari situlah, kemudian Pemkab Bojonegoro melalui Dinakertransos melakukan kerjasama dengan pihak Elnusa untuk membuka pendaftaran guna mengikuti training masalah perminyakan. Tepatnya di Bulan April 2013 silam, dibuka pendaftaran untuk training 50 anak.

Tapi karena yang mendaftar hingga 3500 lebih, akhirnya dilakukan seleksi atau tes untuk memilih 50 putra-putri terbaik Bojonegoro yang akan di training masalah perminyakan.

“Karena 50 anak yang terpilih itu cerdas-cerdas sehingga baru 5 bulan, anak-anak itu sudah dinyatakan lulus dan dapat sertifikat," kata Kang Yoto saat menerima rombongan 7 pemuda Bojonegoro di dialog publik di Pendapa Malwopati, Jum'at (8/1/2016).

Namun dari 50 anak yang mendapat training tersebut, sebanyak 20 anak telah dipekerjakan langsung di PT Elnusa. Sedangkan sisanya 30 anak bekerja di perminyakan di berbagai perusahaan di Indonesia.

"Mereka adalah para generasi Emas Bojonegoro. Sawah ladang mereka berada di dalam otak dan keterampilannya,” tegas Kang Yoto.

Para pemuda-pemudi itu sudah bekerja selama  dua tahun di perusahaan minyak raksasa itu. Mereka mendapatkan penghasilan cukup tinggi setiap bulannya yakni Rp5 juta.

“kedatangan kami kesini untuk bersilaturahmi dengan Kang Yoto sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan beliau karena telah mengupayakan training hingga bisa bekerja di perusahaan migas," kata Hari Purnomo asal Desa Kapas, Kecamatan Kapas.

Senada disampaikan Mohammad Kiki Ristianto. Dia mengaku cukup senang bisa bekerja di PT Elnusa karena memperoleh penghasilan cukup sehingga dapat membantu ekonomi keluarga.

“Untuk setiap bulan, saya memperoleh penghasilan Rp 5 Juta. Dalam setiap bulan, saya hanya bekerja dua minggu dan libur juga 2 (dua) minggu. Istilahnya, 2 minggu on dan 2 minggu off,” kata anak seorang buruh tani yang orang tuanya tinggal di Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, Bojonegoro itu.

Kristanto mengaku, setelah lulus SMKN 4 Bojonegoro mendaftar mengikuti training yang diadakan PT Elnusa dan berhasil lulus bersama 49 pemuda lainnya. Pasca training, dia langsung bekerja di Gresik pada PHG WMO dan EP Pokang yaitu lapangan Minyak Selat Madura yang bertugas di bagian offshore alias bagian lapangan.

“Sangat senang, karena bisa membantu ekonomi keluarga," sambung Kristanto.

Di tempat yang sama, Kepala Disnakertransos Bojonegoro, Adi Witjaksono, menambahkan, dalam melakukan rekrutmen dan kegiatan training yang bekerjasama dengan Elnusa itu, pihaknya merasa ikut bangga akan prestasi yang diraih anak-anak Bojonegoro itu.

“Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Elnusa, jika tenaganya masih dibutuhkan oleh Elnusa tetaplah bekerja di perusahaan itu,” kata Adi Witjaksono sambil wanti-wanti.(dwi/kominfo)