bojonegorokab.go.id - Meski ketinggian air Sungai Bengawan Solo di daerah hulu, Jawa Tengah juga hilir Jawa Timur, saat ini masih jauh di bawah siaga banjir, namun berbagai persiapan telah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro untuk mengantisipasi dan menghadapi bencana banjir yang terjadi setiap tahunan.
Salah satunya adalah mempersiapkan peralatan penanganan banjir seperti 15 perahu karet, baik milik BPBD, Kodim 0813, Polres, Brimob Polda Jawa Timur dan Dishub Bojonegoro.
“Semua perahu karet yang tersedia dalam keadaan baik. Dengan 15 perahu karet sudah mencukupi untuk menangani evakuasi warga kalau sewaktu-waktu terjadi banjir,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, Sabtu (8/1).
Bahkan, pelatihan penanganan banjir juga telah dilakukan tim SAR gabungan Bojonegoro, Kamis (6/1/2016). Yakni dengan menyusuri Bengawan Solo, mulai Karangnongko Kecamatan Ngraho sampai Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu dengan lima perahu karet, untuk melakukan uji coba peralatan evakuasi.
“Ini sebagai bentuk kesiapsiagaan,” ujarnya.
Sukirno mengungkapkan, sebanyak 50 Tim SAR gabungan, juga 22 personel tim reaksi cepat (TRC), sudah disiagakan menghadapi ancaman bencana banjir, juga tanah longsor dan angin kencang. “Kami sekarang memberlakukan siaga darurat banjir. Kalau memang banjir datang, maka status ditingkatkan menjadi darurat banjir,” jelasnya.
Ia mengaku tidak bisa memprediksi datangnya banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, termasuk Bojonegoro, karena bergantung dengan curah hujan di daerah hulu, Jawa Tengah. “Yang kami ketahui Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk Bojonegoro dan sekitarnya ada peningkatan curah hujan selama Januari,” tuturnya.(dwi/kominfo)