Berikut 6 Cara Melestarikan Sungai Bengawan Solo

-
01 Feb 2016
5.853 seen

bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengajak masyarakat untuk melestarikan Sungai Bengawan Solo. Hal itu disampaikan Kang yoto-panggilan akrab Bupati Suyoto, saat membuka dialog lingkungan hidup menggagas pelestarian Bengawan Solo.

Dalam kesempatan itu, Kang Yoto mengatakan, sungai merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga sudah selayaknya dilakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian dan kealamiannya.

Menurut dia, ada enam cara melestarikan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu yakni  dengan melestarikan hutan di hulu Sungai,  tidak buang air besar sembarang (BAB) di sungai atau kali, tidak membuang sampah ke sungai, menata agar tidak banyak bangunan yang berdiri di dekat sungai, tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai, tidak melakukan pengerukan pasir yang berlebihan di sungai.

“Bisa juga dengan menjadikan sebagai tempat wisata agar memberikan pendapatan sehingga masyarakat di daerah alirannya ikut menjaganya,” kata Kang Yoto.

Kang Yoto menyimpulkan, bahwa watak masyarakat bojonegoro ada empat yakni primitif, bento, rakus, serta cerdas dan kreatif. Namun dari ke empat watak tersebut sebagian besar watak masyarakat Bojonegoro adalah rakus.

 Hal ini, lanjut dia, dikarenakan Bojonegoro kaya akan sumber daya alam, tetapi masyarakatnya  tidak bisa menggunakannya dengan baik bahkan malah merusak demi memenuhi kebutuhan sekelompok orang.

“Sumber Daya Alam yang kita miliki yg sudah baik kenapa kita rusak sendiri? Jangan saling menyalahkan karena kerusakan Bengawan Solo, mari kita mencari solusi untuk perbaikan dan pelestarian sebgai obyek vital kehidupan rakyat,” ajak Kang Yoto kepada peserta dialog.

Menurut dia, Bangawan Solo adalah cermin dan potret masyarakat Bojonegoro, apabila bengawan solo rusak maka sebagai masyarakat Bojonegoro mempunyai watak yg kurang baik karena tidak mampu untuk menjaga itu semua.

“Karena itu  mari kelola dg baik agar terwujud lingkungan yang baik,” tegas Kang Yoto.(dwi/kominfo)