Banjir Bengawan Solo Tak Pengaruhi Pengadaan Beras‬

-
15 Feb 2016
38 seen

bojonegorokab.go.id - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro yang terjadi hingga dua kali dan merendam ratusan hektar lahan pertanian tidak mempengaruhi pembelian beras petani oleh Bulog Subdivre III Bojonegoro. Bahkan, target pembelian beras oleh Bulog tahun 2016 ini meningkat sebanyak 117 ribu ton setara beras, dibanding tahun 2015 sebanyak 102 ribu ton setara beras yang hanya terealiasi 66 ribu ton setara beras. "Tahun ini justru ada peningkatan. Jumlah itu meliputi tiga kabupaten yaitu Bojonegoro, Tuban dan Lamogan," kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro, Efdal MS, Senin (15/2/2016). Menurut dia, walaupun terjadi banjir maupun hujan lebat, tetapi tidak mengganggu pengadaan beras di wilayah kerjanya. Sebab lokasi tanaman padi yang terendam banjir hanya di Daerah Aliran Solo (DAS). "Masih ada ribuan hektar lahan padi yang selamat dan tidak di landa banjir," ujar Efdal MS Saat ini proses pengadaan di wilayah kerja Bulog sudah mulai berjalan dengan membuka pendaftaran mitra kerja yang terlibat dalam pengadaan. "Sudah ada 33 mitra kerja, termasuk gabungan kelompok tani yang mendaftar. Kemungkinan mitra kerja yang ikut pengadaan masih akan bertambah," tegas Efdal. Pihaknya optimis target serapan akan tercapai karena puncak panen raya akan berlangsung pada April nanti. Selain itu, pada Juli hingga Agustus masih akan terjadi panen meskipun jumlahnya sudah menurun. "Untuk pengadaan akan kita mulai Maret sambil menunggu HPP gabah dan beras dari pemerintah," tandas Efdal. ‪Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, disebutkan harga gabah kering panen (GKP) Rp3.700 per kilogram.(dwi/kominfo)