Cerita Bojonegoro Menggauli Banjir

-
25 Feb 2016
24 seen

bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro kembali menjadi salah satu narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana seluruh Indonesia, di Jakarta Kamis (25/02/2016). Bojonegoro dianggap sukses mengelola bencana banjir. Sukses itu datang dari kesanggupan proses memahami inti masalah, bekerja keras dan bersinergi bersama tanpa henti, tanpa kenal lelah dan tanpa saling menyalahkan. Dalam forum itu Kang Yoto bercerita: Sebelum tahun 2009 pemerintah kabupaten beserta jajaran gagap, kalang kabut, bingung dalam menghadapi bencana. "Publik panik menyalahkan pemerintah, cenderung pasif serta jiwa peminta muncul pada saat itu dan muncul para jagoan (LSM, Partai) yang ikut menyalahkan jajaran pemerintah kabupaten, " ujar Kang Yoto. Dengan kondisi itu Resiko kerusakan Bencana korban kerugian semakin besar, dan Media cenderung menyalahkan , dalam hal ini miss informasi. "Namun kondisi saat ini yang ada di Bojonegoro sudah berubah. Saat bencana kehidupan seperti normal, masyarakat semakin produktif, Publik dan media percaya pada pemerintah, dan Hampir tidak ada lagi jagoan dan kerugian semakin diminimalisir," ungkapnya. Menurut Kang Yoto, bencana yang ada di Bojonegoro adalah berkah bagi masyarakat Bojonegoro. "Mengapa dikatakan berkah karena pemerintah Bojonegoro mampu mencari solusi dengan cara menggauli bencana seperti yang dilakukan pemerintah Bojonegoro mulai tahun 2009 yang diawali dengan analisis kondisi daerah,kondisi sarana, analisis penganggaran, dan sistem mitigasi bencana yang tepat didukung teknologi informasi dan keserasian lembaga terkait seperti BMKG serta selalu mengevaluasi dgn belajar bersama," tambahnya. Sehingga mulai tahun 2009 sampai sekarang Bojonegoro memiliki filosofi living harmony with disaster yang dapat menurunkan semua potensi masalah, menenangkan rakyat, dan tidak menurunkan ekonomi rakyat. Hal ini telah terbukti dengan Analisis world bank dgn study BIGS.Bojonegoro dalam 7 tahun ini tidak terganggu dengan bencana. Bojonegoro selalu menyuarakan Hidup Harmonis dengan Banjir. Terakhir kang yoto menyampaikan "LESSON TO LEARN". "Bila tidak sanggup melawan sebaiknya berkawanlah, Bila tidak sanggup menundukan beradaptasilah, Bila tidak sanggup sendiri, bersinergilah, Ketidaktahuan adalah musuh terbesar dalam mengelola Bencana," tegas Kang Yoto. Dalam acara tersebut selain Kang Yoto hadir juga narasumber lainnya yakni Gubernur Jateng dan Walikota Ambon. (Git/Kominfo)