bojonegorokab.go.id - Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro kembali naik. Banjir gelombang ketiga datang hingga memasuki siaga kuning (siaga 2). Hal tersebut terpantau sejak semalam air bengawan solo terus naik. Pagi tadi sudah memasuki 14.10, siaga 2 (kuning). Peningkatan TMA Bengawan Solo secara cepat disebabkan hujan ekstrim yg terjadi di hulu Ngawi-Madiun dan sekitarnya. Menurut perhitungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat , sat ini Bojonegoro mulai masuk SIAGA KUNING (14.25 mdpl) dan diperkirakan trend naik sampai besok dengan prediksi TMA maksimal sampai dengan 14.50 mdpl Pealschale bila tidak ada hujan lokal ekstrem). Mengiringi perkembangan air ini diperkirakan ada beberapa lokasi yang akan tergenang meliputi : Kecamatan Padangan (desa Nguken dan Dengok), kecamatan Gayam (desa Manukan dan Cengungklung), kecamatan Dander (desa Ngablak dan Ngulanan). Kecamatan Bojonegoro (Ledok wetan, Ledok Kulon dan Banjarjo), Kecamatan Kapas (desa Bogo), kecamatan Balen ( desa Sarirejo, Kedungdowo, Lengkong, Pilanggedhe dan Sekaran), kecamatan Baureno (Karangdayu, Kalisari, Tanggungan, Kadungrejo, dan Lebaksari). Dengan kondisi tersebut Bupati Bojonegoro meminta semua pihak untuk meningkatakan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir gelombang ketiga ini. Bupati memerintahkan para Camat sepanjang Bantaran Bengawan Solo agar terus mengingatkan Kades dan masyarakat. "Pantau dan aktifkan Potensi Tim Penanggulangan Bencana tingkat kecamatan/desa dalam rangka mitigasi/pengurangan resiko bencana," pinta Kang Yoto. Segera melakukan inventarisasi dan laporkan kerusakan infrastruktur pengendali banjir (tanggul, pompa dll) yang mengalami kerusakan serta melaporkan kepada BPBD/Satker terkait guna langkah - langkah penanganannya. "TNI dan Polri akan terus bersama-sama menghadapi banjir. Ikuti perkembangan lewat radio dan media online Bojonegoro," tegas Kang Yoto. (Git/Kominfo)