Dinkes Sosialisaikan Pelaksanaan PIN 2016

-
07 Mar 2016
3.560 dilihat

bojonegorokab.go.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro melakukan sosialisasi pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang akan diselerenggarakan serentak di seluruh Indonesia mulai 8 -15 Maret 2016. PIN Polio ini merupakan pemberian imunisasi tambahan kepada kelompok sasaran imunisasi untuk mendapatkan imunisasi polio tanpa memandang status imunisasi yang telah di lakukan. PIN Polio merupakan program tambahan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan untuk memberikan perlindungan secara optimal dan merata kepada seluruh balita dari virus polio. Serta memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi yang cukup tinggi. Menurut Kepala Bidang PKM, Suharto, PIN Polio diselenggarakan dengan tujuan untuk menuju Indonesia bebas polio pada tahun 2020. "Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan sertifikat bebas polio yang di terima bulan maret 2014," katanya. Dijelaskan, berdasarkan UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 42 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi. "Maka sasaran di selenggarakannya PIN Polio adalah anak-anak usia 0-59 bulan dengan tujuan agar mereka memiliki kekebalan tubuh yang cukup agar terhindar dari virus polio dengan di berikan obat tetes," ujar Suharto. Menurut data yang diperoleh jumlah sasaran di Bojonegoro sekitar 85.420. Tempat Pelaksanaan PIN Polio diantaranya di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit serta Pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat. Pemberian Vaksin (obat tetes) di lakukan oleh Tim pelaksana anatara lain Dokter, Bidan, Perawat dan Kader yang terlatih sehingga dalam melakukan tugasnya sudah sesuai dengan aturan/ prosedur. Bagi balita yang terindikasi/ tinggal serumah / mempunyai kontak langsung dengan penderita HIV/AIDS sudah dilakukan PIN Polio sejak tanggal 16-18 Februari 2016. Dengan diberikan injeksi polio vaksin bukan obat tetes. Hal ini di lakukan untuk menghindari kecemasan warga karena pelayanan bagi balita yang mempunyai kontak langsung dengan para penderita itu dilaksanakan di RSUD dan di ruangan khusus. "Setelah pelaksanaan PIN Polio Dinkes akan monitoring dan evaluasi untuk memantau tingkat keberhasilan. Hal ini semata-mata untuk membantu masyarakat agar terbebas dari bahaya virus polio," imbuh Suharto. (Rik/Kominfo)