bojonegorokab.go.id - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang di laksanakan serentak Senin kemarin mendapat respon positif dari masyarakat Bojonegoro. Sesuai data dari Dinas Kesehatan Bojonegoro pelaksanaan PIN Polio sudah menembus angka 16.196 balita di seluruh Kabupaten Bojonegoro, atau kira-kira 20% dari target sasaran telah terpenuhi (8/03). Pelaksanaan PIN Polio di jadwalkan mulai 8-15 Maret dengan target 85.420 balita. Dengan harapan tahun 2020 masyarakat Indonesia bebas polio. Berdasarkan pantauan di beberapa pos PIN Polio salah satunya Puskesmas Balen kesiapan telah di lakukan oleh petugas setempat, di antaranya mereka akan melakukan sosialisasi keliling ke 23 desa untuk mengajak para balita mengikuti PIN Polio dengan mendatangi pos yang telah di sediakan. Di kecamatan Balen terdapat 76 Pos PIN dengan target 4.232 balita. Dari setiap pos terdapat satu bidan, satu perawat dan kader yang membantu mendata serta memberi tetesan polio kepada balita. Pemberian tetes polio tersebut di berikan sekali dan setelah itu anak-anak akan di beri tanda ungu di jempol tangannya sebagai bukti bahwa mereka sudah mengikuti PIN Polio. Dengan begitu petugas akan mudah mengenali anak-anak yang sudah mengikuti atau yang belum. Menurut Endang Susilowati, Koordinator imunisasi Puskesmas Balen, Pihak puskesmas akan selalu memantau pelaksanaan PIN Polio di beberapa pos yang tersedia, dengan harapan tidak ada balita yang tidak mendapat pelayanan ini. "Apabila terjadi kesalahan pendataan atau bahkan ada balita yang terlewat tidak di berikan imunisasi polio maka petugas akan mendatangi rumahnya untuk memberikan susulan," katanya. Karena bagi balita yang pada saat pelaksanaan PIN Polio ternyata sedang sakit maka tidak di perkenankan untuk hadir, sehingga petugas akan mendatangi rumahnya dan di jadwalkan pada tanggal 16-18. Antusias warga dalam mengikuti pelaksanaan PIN Polio ini tidak hanya terlihat di Kecamatan Balen, melainkan di beberapa Kecamatan di Bojonegoro seperti Dander dan Kapas. "Dampak yang di timbulkan dengan tidak mengikuti imunisasi polio cukup serius karena bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot, dan paling bahaya adalah kelumpuhan otot pernafasan," tegas Dr. Hernowo, Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Dinkes Bojonegoro. (Rik/Kominfo)