bojonegorokab.go.id - Kabupaten Bojonegoro kembali meraih prestasi ditingkat Propinsi Jawa Timur. Bojonegoro dinilai berhasil membina program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam kegiatan industri di daerahnya. Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Propinsi Jawa Timur, Soekarwo, kepada Bupati Bojonegoro Suyoto yang diwakili Asisten II, Setyo Yuliono di gedung Grahadi Surabaya, Rabu (30/03/2016). Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Hari Kristianto,penghargaan ini diberikan atas kerja keras Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang telah berhasil membina program Keselatan dan Kesehatan Kerja (K3S) di kegiatan industri diwilayah Kabupaten Bojonegoro. "Karena pada tahun ini terdapat 24 perusahaan di Kabupaten Bojonegoro yang berhasil menorehkan prestasi gemilang yakni mendapatkan penghargaan zero accident," katanya. Ditambahkan, untuk mengdapatkan penghargaan ini ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi antara lain minimal 20 perusahaan di Kabupaten Bojonegoro mendapatkan penghargaan zero accident. Ditahun 2015 lalu Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam upaya mendukung peluang investasi di Kabupaten Bojonegoro. Beberapa kebijakan bidang investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro antara lain Bojonegoro termasuk kabupaten yang dilalui oleh jalur ganda kereta api yang menghubungkan Bojonegoro – Surabaya atau Bojonegoro – Semarang – cirebon – bandung dan jakarta. Melihat hal ini Pemkab Bojonegoro akan membangun terminal dan pergudangan ( dry port) di area sekitar stasiun Kereta Api Bojonegoro. Dry Port sangat penting sehingga untuk memberi kemudahan dan fasilitas Pemkab yang akan menyediakan bagi anda yang mau berinvestasi di Bojonegoro. Sedangkang ketika pengusaha dipusingkan oleh upah yang dituntut oleh karyawan dan beberapa fasilitas lainnya. Bojonegoro membuat kebijakan yang luar biasa dimana standart pengupahan menggunakan standart Upah Umum Perdesaan (UUP) "Kita tahu UUP Kabupaten Bojonegoro hanya berkisar di angka 1.005.000 rupiah ( penerapan UUP ini adalah untuk investasi di titik perdesaan )," imbuh Hari. Sementara itu UMK di tahun 2016 ini mencapai 1.462.000 untuk wilayah perkotaan Bojonegoro. Kabar baiknya lagi UUP ini akan diterapkan dalam kurun waktu 3 tahun atau akan dilakukan evaluasi setelah 3 tahun dijalankan. "Pemkab Bojonegoro ditahun 2015 lalu mengupayakan 12 ribu pelatihan untuk angkatan kerja di Bojonegoro baik pelatihan skill maupun pelatihan lainnya, pelatihan yang bersertifikasi maupun tidak. 12 ribu pelatihan ini dibimbing langsung oleh tenaga yang memiliki kompetensi dibidangnya sehingga tenaga kerja Bojonegoro dipastikan memiliki keahlian yang tak kalah bersaing," ujarnya. Keuntungan lain investasi di Bojonegoro adalah mudahnya perizinan , pembebasan pajak daerah ( PBB, Air Bawah Tanah, Listrik Non PLN dan retribusi daerag baik IMB dan HO ). Jika diperlukan pemkab akan membangun infrastrukur tambahan dan diupayakan tambahan pasokan listrik yang power plantnya akan di dibangun di Bojonegoro dengan memanfaatkan gas alam dari eksploitasi Migas di Bojonegoro. (Git/Kominfo)