bojonegorokab.go.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro secara resmi mengoperasikan Pos pembantu pemdam kebakaran (Damkar) di Kecamatan Ngambon, Rabu (6/4/2016). Pos Pembantu Damkar untuk membantu mengatasi bencana kebakaran di wilayah Ngambon, Ngasem, Tambakrejo, dan Purwosari bagian selatan, secara cepat.
Saat ini kantor pos pembantu Damkar sementara masih bergabung dengan Satpol PP Ngambon. Rencananya pembangunan kantor pos pembantu Damkar akan dilakukan tahun depan.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo, untuk menunjang kegiatan di sana akan ditugaskan 11 personil dengan komposisi dua anggota berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang mereka sudah berpengalaman, dan ada berpengalaman sedang serta ada petugas yang baru diterima kerja di BPBD.
"Sudah kita atur kompisinya. Petugas kita tempatkan di Pos Ngambon, ada yang senior dan ada yang yunior," tegas Andik saat sosialisasi di Pendapa Kecamatan Ngambon.
Andik berharap, dengan adanya pos pembantu Damkar ini dapat lebih cepat mengatasi bencana kebakaran yang terjadi sejumlah desa di tiga wilayah. Dengan begitu, jika terjadi kebakaran, petugas dapat datang di lokasi kejadian lebih cepat sehingga dapat meminimalisir kerugian.
"Petugas harus selalu siaga. Karena kebakaran itu datangnya sewaktu-waktu, jadi harus terus siaga," pesan Andik.
Untuk Kecamatan Ngambon ada lima desa yakni, Desa Ngambon, Bondol, Karangmangu, Nglampin dan Sengon. Desa di Kecamatan Tambakrejo meliputi Turi, Kacangan, Sendangrejo, Mulyorejo dan Dolokgede.
Kemudian di wilayah Kecamatan Ngasem yakni, Desa Ngasem, Setren, Madiyunan, Bandungrejo, Trenggulunan, Butoh, Kolong dan Ngadiluwih. Serta dua desa di wilayah Kecamatan Purwosari yakni, Desa Pelem dan Ngrejeng.
Di pos pembantu ini disiapkan satu mobil damkar yang akan akan dibantu Pos Padangan atau Pos pembantu Temayang.
Di tempat yang sama, Camat Ngambon Muridan menyambut baik dengan adanya Pos Pembantu Damkar di Kecamatan Ngambon. “Kita tidak mengharapkan bencana datang, tapi dengan adanya pos ini akan mampu meminimalisir kerugian bencana,” pungkasnya. (dwi/kominfo)