bojonegorokab.go.id - Suatu hal yang membanggakan dimana Kabupaten Bojonegoro kita tercinta ini mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia sebagai sasaran penyusunan grand desgin dan roadmap reformasi birokrasi. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Penyiapan dan Perumusan Kebijakan Sitem Kelembagaan dan Tata Laksana Kemen PAN dan RB, Drs. M. Hanan Rahmadi, S.Sos, Msi ketika melakukan audiensi di Ruang Meliwis Putih Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (8/4) pagi tadi.
Ditegaskan oleh Hanan Rahmadi bahwa Bojonegoro menjadi objek Pilot Project , hal ini didasarkan beberapa pertimbangan antara lain KemenPAN dan RB melihat bahwa Kabupaten Bojonegoro cukup menonjol dibidang penyelanggaraan pemerintahan. Tak hanya itu beberapa waktu lalu di ajang TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik yang digagas KemenPAN dan RB Bojonegoro berhasil meraih 3 penghargaan sekaligus. Belum lagi beberapa inovasi dan penyelanggaran pemerintahan yang dijalankan di Kabupaten Bojonegoro tak hanya mendapatkan pengakuan nasional bahkan dunia. Melihat dari hal itulah maka Kemen PAN dan RB menjadikan Bojonegoro sebagai Pilot Project sasaran penyusunan grand desgin dan roadmap reformasi birokrasi.
Sementara itu ditempat terpisah Bupati Bojonegoro Kang Yoto menyatakan Mengapa refomasi Birokrasi dilakukan. Dijelaskan Kang Yoto hal ini agar agar pemkab selalu proaktif atas problem rakyat, bekerja tepat, cepat dan kehadirannya selalu memberi manfaat. Inilah semangat pemerintahan yang baik, semangat ini diimplementasikan dengan transparan, keterbukaan dan akuntable. Ditambahkan Bupati bahwa dirinya senantiasa percaya kita semua punya niat baik, namun untuk memastikan niat baik itu menjadi manfaat bagi semua. Maka harus diimplementasikan tranformasi visi, strategi, governance, managemen operasional dan budaya kerja. Khusus di Bojonegoro strategi pembangunan meliputi enam pilar: ekonomi yang tidak hanya pertumpu pada pertanian, lingkungan hidup, modal manusia dan sosial, reformasi Birokrasi, pengelolaan fiskal yang efektif, dan kepemimpinan tranformatif.
Bupati menuturkan berdasarkan pengalaman memimpin tranformasi Bojonegoro harus mampu mengelola dengan berbagai sisi. Dijelaskan, pemimpin tidak cukup hanya berperan sebagai komandan, tapi harus pula menjadi pelatih dan kawan belajar bersama. Bahkan menurut pria asli Kanor ini Sering kali memecat dan mengancam staf dan sekelompok orang tidak lah efektif, bila rata rata kompetensinya dan budayanya masih rendah. Buah manis kerja keras inilah yang memunculkan beberapa hal diantaranya Inovasi yang terus bermunculan, termasuk, tahun ini pemkab Bojonegoro menyumbang 3 inovasi dari top 99 inovasi versi kemenpan RI hanya dampak ikutan dari semangat reformai birokrasi. Reformasi ini juga harus mampu menciptakan peningkatan kapasitas aparatur dan publik semakin mandiri dalam menyelesaiakan masalah bersama dan menciptakan keunggulan daerah.
Audiensi dari KemenPAN dan RB ini dipimpin oleh Asisten I Pemkab Bojonegoro Djoko Lukito dengan menghadirkan beberapa Kepala SKPD antara lain Bappeda, Bagian Hukum, Bagian Penanaman Modal, Bagian Perekonomian, Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Bagian Pemerintahan serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD).(hms)