bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Suyoto, melaunching kampung KB di Dusun Santren, Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Senin(02/05/2016). Dalam kesempatan itu Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro, menyampaikan rasa syukurnya karena semua komponen Forum Pimpinan Daerah , SKPD, aparat keamanan dan Ketua Pengadilan Agama hadir untuk menyaksikan launching kampung KB. "Perceraian diakibatkan oleh pernikahan dini . Setahun lalu Bojonegoro dapat surat dari Papua, ada warga Bojonegoro yang berprofesi menjadi wanita tuna susila. Mereka menjalani profesi itu karena pernikahan dini. Kebanyakan tak lulus SMA sehingga tak memiliki bekal sehingga bekerja disektor yang memprihatinkan," ungkap Kang Yoto mengawali sambutannya. Lebih jauh dikatakan, anak adalah rejeki namun jika salah asuh menjadi musibah. Anak anak jadi berkah bukan musibah. Anak anak adalah tanggungjawab kedua orang tua. "Agar generasi mendatang tak menjadi musibah maka kita harus menyiapkan dengan tepat agar kelak mereka tidak susah, apalagi ditengah kompetisi di era globalisasi makin ketat," ujarnya. Kang Yoto menegaskan, anak Bojonegoro harus produktif sehingga bisa hidup dimanapun. Sanggup menghadapi perubahan jadikan seseorang itu eksis. "Anak anak jangan jadi pengangguran namun harus bisa jualan sesuatu. Sehingga anak anak Bojonegoro karena kebaikan dapat cinta, karena kerja keras dapat rejeki, kedudukan dan jabatan," jelasnya. Masih menurut Kang Yoto, Semua komponen masyarakat harus siapkan generasi yang produktif,oleh karenanya untuk wujudkan kebahagian didalam keluarga maka bisa diupayakan melalui KB. "Kb tak hanya KB namun kependudukan wujudkan manusia yang berkualitas. Mendapatkan cinta rejeki,pujian dan kedudukan ditengah masyarakat," tandasnya. Diakhir sambutannya Kang Yoto kembali mengatakan bahwa dalam GDSC target utama adalah manusia yang didukung oleh lingkungan dana. Pemkab akan upayakan dana abadi untuk masa depan anak anak Bojonegoro. "Takdir Bojonegoro boleh banjir namun takdir otak anak anak Bojonegoro harus maju. Dengan KB anak -anak akan terjamin masa depannya. Dan mensukseskan gerakan inilah panggilan bangsa dan negara serta agama," pungkasnya. (Git/Kominfo)