bojonegorokab.go.id - Pemkab Bojonegoro kembali kedatangan tamu dari daerah lain. Kali ini Pemerintah Kota Cirebon yang melakukan Study Banding ke Bojonegoro. Sebanyak 9 orang perwakilan dari Cirebon tiba di kantor Pemkab Bojonegoro dan di sambut secara langsung oleh perwakilan Bupati, Tedjo Sukmono Staf Ahli Pembangunan Sekda Bojonegoro. Yang kemudian dilanjutkan diskusi di Gedung Angling Dharma Pemkab, dengan Narasumber dari Kepala dinas Kominfo,(3/05). Dalam sambutannya, Tedjo Sukmono menyampaikan rasa terimakasihnya atas kedatangan dari perwakilan Pemkot Cirebon. "Kami sangat mengapresiasi atas kegiatan study banding ini dengan harapan dapat mempererat kerjasama antara Bojonegoro dan Cirebon," katanya. Dalam kesempatan yang sama, Ahman Surahman, staf ahli bidang Pemerintahan Kota Cirebon menyampaikan maksud kedatangannya bersama rombongan ke Bojonegoro untuk menimba pengalaman kepada Pemkab Bojonegoro. "Serta peran daerah dalam meningkatkan kinerja aparatur Pemerintah daerah. Juga ingin mempelajari kepemimpinan di Kabupaten Bojonegoro," ujarnya. Dalam kesempatan itu Tedjo Sukmono menjelaskan secara singkat tentang potensi Bojonegoro yang mana dari kategori Kabupaten termiskin kini sumber daya alamnya mampu menyumbang 20% pendapatan Negara. "Melalui produksi Migas di Bojonegoro, selain itu 44% wilayah Bojonegoro ialah kawasan hutan. Sehingga ketika berkunjung ke Bojonegoro akan menemukan banyak sekali industri berbahan kayu," jelas Tejo. Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P, menambahkan, sejak awal kepemimpinan Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Bojonegoro, tahun 2008 merupakan masa kemiskinan bagi masyarakat. Karena kurangnya pelayanan publik dan minimnya informasi terkait pemerintahan. "Sehingga Bupati harus membenahi dari 0 mulai dari infrastruktur, tata kelola Pemerintahan dan Kinerja aparatur Pemkab," paparnya. Menurutnya Kang Yoto selalu mengingatkan bekerja harus dengan adanya kepercayaan masyarakat, karena ketika masyarakat percaya dengan kita maka ide untuk berkembang akan selalu ada. Selain itu, pembangunan juga akan mudah di laksanakan. "Oleh karena itu untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat Bupati Bojonegoro sejak awal kepemimpinannya sudah mengedepankan keterbukaan publik. Sehingga masyarakat dapat mengetahui seluruh kinerja Pemerintah dan tata kelola keuangan Pemkab," jelas Kusnandaka. Masih kata Kusnandaka, dengan menerapkan 4 D (direct, dialog, distribusi dan digital). Masyarakat dapat secara langsung menyampaikan aspirasi dan saran untuk pembangunan kepada Pemkab, melalui sms Bupati atau sistem LAPOR. Masyarakat juga bisa datang langsung mengikuti dialog publik setiap hari Jum'at siang, yang di hadiri oleh Bupati dan seluruhSKPD. Setelah mendengar usulan masyarakat maka Bupati secara langsung akan menyampaikan kepada SKPD terkait. Pemkab Bojonegoro saat ini mulai menerapkan sistem IT dalam Pemerintahannya. "Dengan harapan semakin mempermudah dan mempercepat kinerja pemerintah untuk kemajuan daerah. Serta untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan kolaborasi seluruh elemen pemerintahan," imbuhnya. (Rik/Kominfo)