Kang Yoto Pimpin Rapat Kolaborasi  Ekonomi di Kawasan Berpenduduk Miskin

-
04 May 2016
23 dilihat

bojonegorokab.go.id - Kebijakan insentif investasi Pemkab Bojonegoro semakin terasa dampaknya pada pertumbuhan Industri dan penyerapan tenaga kerja. Pemkab Bojonegoro  memberikan insentif kepada usaha padat karya di kawasan pedesaan dengan tingkat kemiskinan tinggi. Insentif itu berupa: perberlakuan Upah Umum Pedesaan Rp. 1,5 juta (lebih rendah dari UMK, Rp. 1,4 juta ),  pengurusan perizinan oleh pemkab, penyediaan infrastruktur yang diperlukan, biaya training tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar, dan diskon pajak lokal selama lima tahun. Demikian diungkapkan Kang Yoto - Bupati Bojonegoro saat memimpin rapat atas keluhan PT. Perdana Jaya group, salah satu perusahaan ekspor sarang burung, yang memperkerjakan ribuan tenaga kerja, di perkotaan dan kini paling aktif membuka usaha pengolahan kawasan pedesaan berpenduduk miskin. Sejak diberlakukan insentif unit produksi di kota sulit tumbuh Dalam rapat tersebut juga memetakan sasaran kawasan potensial untuk pembukaan industri pengolahan baru dengan ketersediaan tenaga kerja wanita. Merumuskan bentuk dukungan tambahan yang diperlukan, termasuk sosialisasi. Seperti diketahui tahun 2015 ekonomi Bojonegoro dengan migas tumbuh 19,43 persen dan indek rasio gini 0,24. Ini menunjukkan tingkat pertumbuhan yang berkualitas, tumbuh tanpa menimbulkan kesenjangan yang meninggi. World Bank mencatat kabupaten Bojonegoro termasuk 10 Kabupaten di Jawa Timur yang berhasil paling cepat menurunkan kemiskinan, dari 28, persen lebih tahun 2008 turun menjadi 13.98 di tahun 2015.  Kang Yoto menuturkan kualitas pertumbuhan ini sebagai hasil nyata aksi kolaborasi Pemerintah dan warga masyakarat. " inilah dampak yang tak terbayangkan dari model demokrasi dialogis," katanya usai pimpin rapat di rumah dinas Rabu siang (04/05).