Pidato Kang Yoto, pada apel bela negara: tekad berkarya dan revolusi mental, 17 mei 2016, di stadion Letjend Soedirman Bojonegoro. Yth Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak HM Jusuf Kalla, Yth Menteri Kabinet Kerja, Anggota DPR RI, Panglima TNI, Kepala Polri, para Pejabat Lembaga dan Badan Negara, Bapak Gubernur Jatim dan anggota Forpimda Jatim, Anggota DPRD Jatim, rekan forpimda, seluruh anggota legislatif dan para tamu undangan: presdir emcl, pertamina dll Yang saya cintai dan saya banggakan seluruh elemen rakyat Bojonegoro yang akan berikrar dan bertekad bela Negara. Ijinkan saya berdiri di sini, sebagai bagian dari anak bangsa yang sekaligus mewakili seluruh rakyat Bojonegoro, baik yang hadir di stadion ini maupun yang berada di berbagai pelosok Bojonegoro, yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan yang berada di berbagai penjuru dunia. Memyampaikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada bapak Presiden RI, bapak Wakil Presiden RI, dan seluruh tamu undangan kehormatan yang berkenan hadir saksikan apel tekad bela negara rakyat Bojonegoro atau Wong Jonegoro. Kehadiran bapak Ibu semakin memantapkan niat, tekad, semangat dan harapan kami seluruh rakyat Bojonegoro, rakyat yang telah mengalami dan merasakan akibat langsung dari sejarah panjang pertarungan kekuasaan. Di Bojonegoro inilah, konflik antara Majapahit dan Demak, Demak dan Pajang, Pajang dan Mataran, Mataram Surokarto dan Yogyokarto, juga konflik akibat politik adu domba (devide et impera) semasa pemintahan kolonial. Silo-silo keterbelahan social, politik dan ekonomi akibat perbedaan orientasi politik semasa orde lama dan orde baru mendapatkan saluran pada awal reformasi. Dan kini, kami semua sungguh bersyukur, karena pada akhirnya kami para pemimpin dan rakyat Bojonegoro lebih memilih menghadirkan dimensi masa depan, daripada tersandera oleh nanar-luka masa silam. Melalui spirit “menghadirkan masa depan yang lebih baik” itulah, kami retas segala penghalang. Negara hadir dalam denyut hidup dan harapan rakyat, dengan seluruh raga, hati, pikiran dan kehendak demi merajut yang terkoyak dan mempertautkan yang terbelah. Melalui “budaya dialog yang bermakna”, pemimpin dan rakyat saling menganyam harapan, niat, cara pandang, cita cita, tekad dan karya; Demi mewujudkan Bojonegoro menjadi tempat yang aman, ramah, nyaman, damai, inklusif, yang kondusif bagi segenap upaya bersama dalam meningkatkan derajat hidup, martabat, kebahagiaan, kesejahtaraan, mengurangi kemiskinan, meningkat kecerdasan,serta membangun tata kelola pemerintahan yang baik. Bapak wakil Presiden yang kami cintai Hari ini seluruh perwakilan elemen rakyat Bojonegoro berkumpul, menyatu untuk menyatakan rasa syukur, membulatkan tekad, menegaskan kehendak bersama. Kalau diijinkan satu persatu persatu berbicara, percayalah semangat dan tekadnya sama: membangun daerah ini untuk kesejahteran rakyat Bojonegoro dan demi kejayaan Indonesia. Saya hanyalah penyambung suara dan harapan seluruh rakyat Bojonegoro, loud speaker untuk mengamplifikasi nurani dan suara rakyat yang telah disatukan oleh keyakinan, kehendak dan tekad untuk terus hidup lebih baik. Kami adalah orang orang yang berkayinan, bila daerah kuat dan tangguh, maka Indonesia akan jaya. Untuk inilah kami semua akan terus bekerja dengan hati, pikiran, daya dan sinergitas karya. Hari ini kami akan menyatakan tekad atas tujuh hal yang telah kami usahakan bersama, pada tahun tahun mendatang kami bertekad bukan hanya tujuh, tapi bisa delapan, sembilan, sepuluh, sebelas dan seterusnya. Terhadap tujuh bidang yang menjadi tekad kami pada hari ini, ijinkan kami sebelum mngikrarkan tekad, menjelaskan sekilas. 1. Bidang pangan: tahun 2015 rakyat Bojonegoro mampu memproduksi padi 907.000 ton gabah, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari 500,000 ton kami kontribusikan ke daerah lain. Hasil ini adalah buah dari seluruh eleman rakyat, pemeintah, TNI dan Polri. Kami sadar pangan adalah salah satu kunci kedaulatan bangsa, maka di tahun-tahun mendatang kami bertekad untuk terus meningkatkan produksi, baik lewat lewat skenario kenaikan indek pertanaman maupun indek produksi. Kami sadar untuk ini diperlukan kerja seluruh pihak dengan lebih cerdas, lebih sinergis dan lebih keras lagi. 2. Bidang energi: Tahun ini Blok minyak cepu lapangan Banyuurip mencapai puncak produksi, 170 ribu barrel perhari, dan dimungkinkan mencapai 205 ribu barrel perhari dimasa yang akan datang. Jika ditambah dengan produksi lapangan lain di Bojonegoro, maka total produksi minyak dari Bojonegoro mencapai hampir 25 persen produksi minyak dalam negeri. Hasil ini dapat tercapai karena sinergitas yang kuat antara pemerintah pusat, propinsi, daerah, desa dengan kontraktor dalam hal ini EMCL dan Pertamina, para pekerja dan seluruh masyarakat. Kami lakukan ini semua untuk kesejahteraan seluruh rakyat Bojonegoro dan generasi mendatang, dan demi kedaulatan energi negeri. Mengingat potensi migas yang besar di Bojonegoro, maka kami siap mendukung produksi gas jambaran tiyung biru, ekslporasi blok blora dan blok nona, serta sumur baru blok cepu maupun blok sukowati dan wisata geo heritage di kawasan sumur tua wonocolo. 3. Bidang kebencanaan: posisi geografis Bojonegoro yang menjadi aliran bengawan Solo, dan sejarah geologis Bojonegoro yang 30 juta tahun yang lalu laut, membuat daerah ini rawan bencana banjir dan kekeringan. Walau tidak ada hujan di Bojonegoro namun 16 kab kota lainnya hujan, banjir bisa melanda Bojonegoro. Dulu banjir identik dengan kepanikan dan kerugian, kini tidak lagi. Bahkan dari air Bengawan Solo produksi padi, ikan, blimbing dan jambu meningkat. Tahun 2014 Bojonegoro dinyatakan BNPB sebagai pengelola bencana terbaik nasional. Kami sadar bahwa bangsa yang hebat harus tangguh menghadapi bencana. 4. HAM dan Harmoni sosial. Dalam kontek asal usul dan pluralitas Bojonegoro boleh disebut the origin of Java dan the real Indonesia. Tentu saja dengan sekian potensi konflik sosial, radikalisme dan keinginan saling dominasi. Setelah sekian lama seluruh elemen rakyat Bojonegoro berhendak dan berikhtisyar tahun 2015 Bojonegoro dinyatakan sebagai daerahbramah HAM. Untuk ini Kami akan pertahankan dan wujudkan yang lebih baik lagi. Karena Indonesia akan kuat bila masyarakat harmonis dan kualitas HAM meningkat. 5. Revolusi Mantal. Pada saat pasangan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mengumandangkan revolusi mental sungguh kami sangat berbahagia. Sejak tahun 2008 kami mencanangkan ujian jujur. Gerakan ini hanyalah bagian dari upaya kami mengikis mentalitas Bojonegoro yang tidak produktif untuk kami ganti dengan mentalitas yang lebih produktif. Ada enam mentalitas tidak produktif, kami biasa menyebut enam syetan, yang telah lama hidup di sini, yaitu: takut kesulitan, tidak bertanggungjawab, enggan berproses, dengki atas sukses orang lain, percaya menggunjing sebagai kebenaran, dan mental peminta. Sejalan dengan semangat revolusi mental maka enam syetan ini harus hilangkan di ganti dengan enam mentalitas yang produktif. Kami percaya sila dari Pancasila akan tumbuh subur manakala revolusi mental sukses dijalankan. 6. Sustainable Development Goals (SDGs). Pada tanggal 22 maret 2016 yang lalu, Bojonegoro baru saja mencanangkan tekad melaksanakan SDGs, sebuah tujuan pembangunan yang berkomitmen mewujudkan kehidupan bersama tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, tanpa ketidak adilan dan kesenjangan, pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan keseimbangan dengan lingkungan sosial dan alam. Tekad ini hanya bisa sukses bila kami semua bersatu padu dan bersinergi bersama, membangun modal manusia dan modal sosial sekaligus. 7. Open Government Patnership Bojonegoro baru saja terpilih menjadi pilot project atau percontohan pemerintah yang terbuka open government patnership dunia, mewakili Indonesia, dan bersama dengan Soul Korsel dan Triblisi Georgia mewakali Asia. Keterbukaan Pemerintahan Bojonegoro sejajar dengan Paris, Scotland, Madrid dan kota lainnya, 15 kota percontohan open government dunia.Penunjukan ini melengkapi pengakuan berbagai lembaga internasioanal atas Bojonegoro,. Dalam bidang transparansi pengelolaan migas oleh UNDP, praktek demokrasi 4.0 oleh guru besar MIT, UNSDN untuk Sustainable development solution network. Pengakuan mana juga tercermin dari diudangnya Pimpinan Bojonegoro untuk berbagi pengalaman dalam berbagai forum dunia: dalog di Brasilia Brasil, global forum di MIT Boston, konfrensi integrating space di Russia, transformasi ekonomi eksklusif ke inklusif di Vatican, next step innovation di Afsel dan key note speech OGP Asia Pacific. Pengakuan ini selain meyakinkan kami untuk berbuat lebih baik, juga menambah kepercayaan generasi muda, bahwa dari Bojonegoro kita bisa berkontribusi buat dan bangsa dan dunia. Dunia kini benar benar global, datar dan horizontal, otononi Daerah Indonesi adalah jakan yang benar untuk membuat Indonesia kuat, tangguh dan jaya. Apa yang dicapai Bojonegoro adalah hasil dari usaha terencana, buah dari sinergitas dan kolaborasi niat, visi, strategi dan usaha seluruh element, Pemerintah (eksekutif, yudikatif dan legislatif. Termasuk didalamnya TNI dan Polri). Rakyat: CSO, jurnalis, kelompok profesi, dan lainnya. Dengan penuh kesadaran dan tekad kami akan menyatakan sebuah tekad bela negara sebagai berikut! I K R A R PUTRA-PUTRI INDONESIA Kami Putra-Putri Indonesia, Bojonegoro : Mengaku Bertumpah Darah Indonesia. Bertekad Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bertekad Mewujudkan Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Menolak Segala Bentuk Paham Radikalisme. Berjuang Mewujudkan Kedaulatan Negara dan Martabat Bangsa Indonesia Dalam Bidang Pangan, Energi, Ramah Hak Asasi Manusia, Revolusi Mental, Ketahanan Bencana, Sustainable Developmen Goals, dan Open Government Partnership. DEKLARASI TEKAD BELA NEGARA DENGAN KARYA DAN REVOLUSI MENTAL Pada hari ini, SELASA tanggal 17 Mei 2016 , berdasarkan Ikrar Putra Putri Indonesia, demi tumpah darah dan kejayaan Indonesia, untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan lebih bermartabat demi kedaulatan bangsa dan negara, kami wong Jonegoro bertekad untuk mempertahankan dan melanjutkan 7 (tujuh) hal yang menjadi capaian Bojonegoro, yaitu : Bidang Pangan, Energi, Ramah HAM, Ketangguhan Bencana, Revolusi Mental, Sustainable Developmen Goals (SDGs), dan Open Government Partnership (OGP). Kami juga bertekad dimasa-masa yang akan datang untuk mewujudkan karya-karya baru dibidang yang lain. Terhadap 7 (tujuh) hal tersebut, Wong Jonegoro siap mengikrarkan tekad:! 1. Ikrar Wujudkan Kedaulatan Pangan : “ Terus Berproduksi “ …………………………………… Peserta Bidang Pangan “ Setuju ,,, Matoh “ …………………………………………. Seluruh Peserta Apel 2. Ikrar Wujudkan Kedaulatan Energi : “ Energi Untuk Bangsa “ ( Peserta Bidang Energi ) “ Setuju ,,, Matoh “(seluruh Peserta Apel 3. Ikrar Wujudkan Ramah HAM : ……… “ Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI Hidup Kami “ (Peserta Bidang Ramah HAM ) “ Setuju ,,, Matoh " (Seluruh Peserta Apel) 4. Ikrar Wujudkan Revolusi Mental : “ Kejujuran Nomor Satu " (Peserta Bidang Revolusi Mental) “ Setuju ,,, Matoh " (seluruh Peserta Apel) 5. Ikrar Wujudkan Ketahanan Bencana : “ Bojonegoro Tangguh, Indonesia Tangguh “ (Peserta Bidang Ketahanan Bencana) “ Setuju ,,, Matoh “ (Seluruh Peserta Apel) 6. Ikrar Wujudkan SDGs : “ Membangun Berkelanjutan" (Peserta Bidang SDGs ) “ Setuju ,,, Matoh “ (seluruh Peserta Apel) 7. Ikrar Wujudkan Open Government Patnership (OGP) : “ Dialog Publik Jalan Terus " (Peserta Bidang OGP) “ Setuju ,,, Matoh" (Seluruh Peserta Apel ) Selanjutnya ijinkan kami menyerahkan ikrar dan tekad bela negara ini kepada yth Presiden RI, melalui yang terhormat Wakil Presiden RI, bapak HM. Jusuf Kalla. Bojonegoro 17 Mei 2017 Atas nama Rakyat Bojonegoro Suyoto Bupati Bojonegoro