bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro, Suyoto, menghadiri acara Indonesia Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Jumat 27 Mei 2016. Hadir pula dalam acara tersebut antara lain Amien Sunaryadi (Kepala Skk Migas), Rukijo, Stephanus Malak, Asril Awaloeddin, Ronald Gunawan, dan Andang Bachtiar. Dalam kesempatan tersebut Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro, memaparkan bagaimana Bojonegoro merancang manajemen daerah dalam mengelola peluang industri migas di Kabupaten Bojonegoro. "Pertama dilakukan adalah mengetahui potensi masalah industri migas yang harus diantisipasi dan dipecahkan, "ujar Kang Yoto. Selain itu lanjut dia, konflik sosial, dampak lingkungan, ancaman blow out, kerusakan jalan, belum sinerginya aspirasi sosial dan program pembangunan dengan aktivitas CSR, fluktuasi pendapatan migas, pengabaian sektor non migas, korupsi dan mental pesta serta akan lahirnya orang kaya baru calon miskin (OkBcm). "Itu semua adalah potensi masalah migas yang ada di Bojonegoro," jelas Kang Yoto. Bagaimana cara mengentaskan permasalahan itu semua ? Menurut Kang Yoto, pertama Pertegas dukungan politik dan dukungan sosial, kedua: Kelola lingkungan dengan penataan tata ruang dan pengendaliannya, ketiga= Efektifkan belanja untuk pembangunan berkelanjutan. "Dan yang terakhir transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan," ungkap Kang Yoto. Untuk apa migas di Kabupaten Bojonegoro, migas hanya bisa digunakan 1. Untuk pelayanan publik, 2. Meningktkan SDM, 3. Fiscal sustainability, yang harus dilakukan seluruh pihak harus memiliki komitmen untuk pelayanan publik, komitmen terhadap partisipasi dan pemerataan pembangunan desa, komitmen terhadap peningkatan SDM, terakhir komitmen untuk keberlanjutan fiskal. "Seluruh permasalahan yang ada di Bojonegoro adalah tanggung jawab seluruh pihak, sehingga apabila ada permasalahan migas di Bojonegoro, tidak hanya pemerintah kabupaten yang datang ke pusat tetapi pemerintah pusat harus hadir ke kabupaten Bojonegoro untuk sama sama menyelesaikan masalah," tandas Kang Yoto. (***)