BPPKB Gelar Seminar Kebangkitan Perempuan Bojonegoro

Admin
01 Jun 2016
28 dilihat

bojonegorokab.go.id - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)  Kabupaten Bojonegoro, menggela seminar kebangkitan perempuan Bojonegoro dalam rangka percepatan pengarusutamaan gender dan pengembangan Kabupaten layak Anak di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro (31/05/2016).

Kegiatan ini dibuka Sekertaris Daerah Soehadi Moeljono dan   menghadirkan beberapa narasumber antara lain
Ketua DPRD Bojonegoro, Ibu Hj Mitro'atin, Dr Askan Spog dan Nanang Abdul Chanan child Ministry Officer World Vision Indonesia Surabaya.

Dalam sambutannya Sekda menyampaikan bahwa peranan sosok perempuan memang sangat luar biasa. Perempuan ialah seorang istri, seorang anak dan seorang ibu.

"Oleh sebab itu perempuan tidak bisa di pandang sebelah mata, karena melalui perjuangan perempuan lahirlah generasi emas bangsa," katanya.

Dijelaskan, merupakan suatu pukulan tajam ketika mendengar bahwa angka kematian ibu (AKI) sampai bulan Mei ini mencapai 12 kasus.

"Lalu apa yang kita lakukan untuk mereka? Oleh karenanya, peran kita seluruh SKPD, bidan dan perempuan lainnya untuk saling mengingatkan, melindungi dan menekan jumlah AKI," jelas Soehadi Moeljono.

Dengan adanya seminar ini di harapkan ada perbaikan, minimal organisasi wanita melakukan upaya dan evaluasi serta terjun langsung dilapangan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Sekda menjelaskan angka kekerasan dan traficking perempuan dan anak masih tinggi, kesenjangan pendidikan juga masih tinggi.

"Peran perempuan adalah yang mendominasi semua, sebagai media yang mengkontrol sehingga bersama-sama kita bisa bangkit dan menjadi daerah yang baik dan layak," ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan, Pemkab tidak akan mampu melaksanakan tanpa ada dukungan dari masyarakat. Salah satu kecepatan layanan adalah terbukanya akses komunikasi , infrastruktur pendukung baik jalan dan kesehatan harus lebih memadai.

"Namun yang harus ditonjolkan bagaimana perempuan memiliki peran. Kepada BPPKB, " tegasnya.

Sekda mengharapkan agar dinas ini membuat formulasi yang tepat sehingga setelah seminar bisa membawa dampak positif. Sekda dalam kesempatan ini menyinggung masalah  Kematian ibu dan anak harus ditekan seminimalisir mungkin.

"Menekan angka ini salah satu sinergi yang tepat adalah dengan meningkatkan peran perempuan," imbuhnya.

Angka peran aktif perempuan tidak berbeda jauh dengan kaum Laki - laki, demikian pula dengan jumlah penduduk laki laki dan perempuan juga tak jauh berbeda.

"Secara formal peran perempuan masih harus ditingkatkan,dengan tanpa meninggalkan kodrat sebagai wanita," pungkas Sekda. (Rik/Kominfo)