Lambat Pendeteksian, Angka ODHA Meningkat

-
11 Jul 2016
12 dilihat

bojonegorokab.go.id - Jumlah orang dengan HIV/Aids (ODHA) di Kabupaten Bojonegoro terus mengalami peningkatan. Menurut data yang di himpun dinas kesehatan (dinkes) Bojonegoro, sampai Juni lalu terdapat 20 ODHA meninggal dunia. Data itu berdasarkan laporan dari RSUD Sosodoro Djatikusumo yang bertindak sebagai fasilitator yang menangani pasien tersebut. Namun, kebanyakan dari pasien sudah terlambat pendeteksiannya. Sehingga pengobatan tidak bisa maksimal. Menurut Suharto, Kabid PKM Dinkes Bojonegoro,dari dua puluh kasus ODHA yang meninggal dunia tersebut, dapat di rata-rata dalam sebulan ada 3-4 ODHA yang meninggal. Hal itu menunjukkan bahwa para ODHA tersebut terlambat untuk memeriksakan sakitnya. "Padahal, saat para ODHA tersebut segera memeriksakan ke puskesmas atau rumah sakit. Maka mereka akan langsung mendapat penanganan, yakni selain obat-obatan yang akan meningkatkan kekebalan tubuh mereka," katanya. Juga suatu dorongan semangat yang akan membuat mereka bisa lebih produktif dan tidak kemudian murung serta menyendiri. Oleh sebab itu, Dinkes beserta jajaran kesehatan lainnya tengah gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak takut melakukan pemeriksaan HIV/Aids. "Utamanya bagi ibu hamil, karena kasus terakhir yang meninggal ialah seorang balita. Yang memang sudah terindikasi penyakit HIV sejak lahir," ujarnya. Dia menambahkan penularan virus ini bermacam-macam, mulai dari hubungan seksual, jarum suntik dan air susu. Dan, sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan secara total. "Namun, ada obat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh/menekan penyebaran virus tersebut. Dan harus di konsumsi si penderita selama hidupnya," imbuhnya. (Rik/Kominfo)