Sukses Terapkan OGP, Bojonegoro Pilot Project Internasional

-
15 Jul 2016
7 dilihat

bojonegorokab.go.id - Mulai tahun 2016 ini dan tahun depan, Bojonegoro akan memasuki era baru pengelolaan pemerintahan terbuka (open government partnership/OGP). Bojonegoro akan menjadi pilot project untuk internasional. Demikian disampaikan Bupati Bojonegoro, Suyoto saat memberikan sambutan pada pelantikan pejabat Eselon III dan IV di Jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kamis ( 14/7/2016 ) sore kemarin. Bupati mengatakan, ada 5 sasaran penting yang akan ditetapkan dalam open government partnership. Yang pertama pelayanan pendidikan, pelayanan rumah sakit dan kesehatan, pelayanan perijinan, dan pembangunan infrastruktur. “Pelayanan publik ini yang akan kita aktifkan sebagai pilot project untuk open goverment partnership,” tegas Suyoto. Bupati yang biasa disapa Kang Yoto itu menjelaskan, apa yang disebut open government dan partnership. Open government adalah bagaimana pemerintah ini akan transparan, terbuka, membuka akses untuk rakyat, semua dokumen boleh diakses oleh rakyat dengan segala kepentingannya. “Untuk open goverment dan partnership ini Bojonegoro akan membuka partisipasi publik secara luas. Ini akan kita lakukan secara keterbukaan dan parthnership, dengan regulasi-regulasi baru dan dukungan IT yang memadai,” jelasnya. Menurut Bupati layanan publik ini akan diteruskan dan diintegrasikan dengan pemerintah desa. Jadi nanti pemerintah desa akan terintegrasi open goverment partnership dengan pemkab. “Makanya untuk pak camat dengan seluruh kasinya dan sekcam, semua punya tugas yang sangat berat yaitu mengintegrasikan open goverment partnership yang tadi hanya di level pemerintah kabupaten, akan masuk di level yang lebih dalam lagi yaitu level pemdes,” tegas Kang Yoto. Bukan hanya itu, gerakan desa sehat dan cerdas akan menjadi pilot project layanan publiknya. Artinya, pelayanan di desa akan terkenal dengan lima level. Yaitu level transparansi, akuntabilitas, partisipasi, aksesbilitas, dan regulasi yang akan terus ditingkatkan. “Yang ketiga kita akan meningkatkan in hands, apa yang disebut dengan transparansi pengelolaan anggaran. Jadi selama ini data kita belum bisa di breakdown lebih jauh, nanti data-data akan dibuka. Jadi bapak/ibu untuk tidak bertanggungjawab dan peluang untuk curang sangat kecil, ini adalah sistem yang akan kita ciptakan. Saya akan memberikan warning, tahun ini akan kita mulai pelan-pelan,” tutur Kang Yoto. Yang keempat akan ada mekanisme akuntabilitas dan partisipasi publik yang akan diintegrasikan. Jadi dengan adanya sistem seperti ini, mencari apapun bisa mudah. Ada 53 software nanti akan diintegrasikan. Yang terakhir, bagian dari open goverment partnership itu adalah memasuki level puncak yang disebut dengan mega data atau big data. Jadi Bojonegoro akan masuk big data, dan menjadi kabupaten pertama yang menerapkan big data. “Semua data akan dicek satu persatu, dan akan menjadi data online yang siap terus menerus. Setiap saat data bisa di update dan di akses ini tahapan yang tidak mudah, tapi suka tidak suka bersama-sama harus kita masuki,” pungkasnya.(humas)