bojonegorokab.go.id - Di era sekarang ini, lembaga pemerintahan dituntut untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat merasa puas dan melebihi apa yang diharapkan. Menurut Bupati Bojonegoro Suyoto, pemerintah yang inovatif adalah yang mampu memberikan pelayanan kepada stakeholder dan masyarakat secara cepat, tepat, lebih mudah, dan efisien. "Kalau dulu pelayanan lama, tapi sekarang dengan dukungan teknologi informatika selangkah lebih cepat, tepat, mudah, dan efisien. Inilah esesnsi dari inovasi," kata Kang Yoto-sapaan akrab Bupati Suyoto saat memberikan sambutan pada pembukaan pameran dan inovasi pelayanan publik di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Senin (18/7/2016). Kemudian Kang Yoto menyampaikan teori inovasi. Menurut dia, ada sebelas hal yang menjadikan inovatif. Pertama adalah transformasi niat dari selfise menjadi service. Artinya merubah dari yang dulunya minta dilayani menjadi pelayan. "Karena itu hati kita harus memiliki empati," kata Kang Yoto. Kedua, sanggup menerima seluruh suara negatif. Ketiga, berani melakukan diskonstruksi (jebakan). Keempat, selalu hadir dan nyambung dengan masyarakat. Kelima, pikiran harus terbuka. Ke enam, mengubah kata-kata menjadi perbuatan. "Harus konkrit. Inovasi tidak sekadar di belakang meja," tegas Kang Yoto. Ke tujuh, apresiatif terhadap ide, mesikipun itu dari kompetitor. Kedelapan, munculnya situasi terus mencari. Kesembilan, reflektif. Kesepuluh, terus belajar dari kekurangan dan kegagalan, dan terakhir adalah belajar mekanisme yang inovatif. "Teori inovasi ini tidak ada di buku. Ini merupakan teori inovasi Bojonegoro," pungkas Suyoto.(dwi/kominfo)