Dinkes Kunjungi Pengindap Tetralogi Fallot

-
19 Jul 2016
15 dilihat

bojonegorokab.go.id - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD DR. Sosodoro Djatikoesoemo mengunjungi pasien pengindap Tetralogi Fallot (Kelainan jantung bawaan) di desa Kauman kecamatan Bojonegoro, Selasa (19/07/2016). Kunjungan ini menindaklanjuti terkait permasalahan yang di sebutkan oleh pihak keluarga, melalui Dr. Nurul dokter yang menangani pasien a.n. Azizah Anggaraini menyatakan bahwa pasien ini lahir dalam kondisi kembar (Gemelli) pada bulan April 2016 di bidan praktek swasta. Karena kondisi BBL 1500 gram, bayi kemudian di rujuk ke RS. Dr. Sosodoro menggunakan Jamkesda (SKTM). Kemudian, bayi di rawat selama kurang lebih 1 bulan, dan karena kondisi yang belum menunjukkan hasil positif. Maka pasien di rujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya, dan kontrol setiap satu bulan sekali menggunakan Jamkesda (SKTM). Dr. Nurul mengatakan pasien ini memiliki kondisi tubuh kurang dari normal, setiap menangis seluruh badannya biru, dan berat badannya sulit naik. "Namun, masih tergolong dalam gizi kurang bukan gizi sangat kurang/gizi buruk," katanya. Nurul, menambahkan pada bulan Pebruari 2016 ibu pasien mengeluh terkait biaya transportasi untuk setiap kali periksa ke Surabaya serta pembelian obat di luar obat Jamkesda seharga Rp.600.000. kemudian, bidan desa Kauman mendatangi rumah pasien dan menanyakan kesulitan dan nama obat atau bekas bungkus obat yang tidak di tanggung Jamkesda. “Akan tetapi pasien tidak menyebutkan nama obatnya, karena obat berbentuk racikan seperti minyak ikan," jelasnya. Berdasarkan data dari RS. Dr.Soetomo, menyebutkan bahwa pasien penderita Tetralogi Fallot ini di rencanakan operasi bila anak sudah berusia 1 tahun dan berat badan di atas 10kg, minimal 10kg. “Saat ini anak tersebut berusia 2,5 tahun, dan berat badannya masih 8 kg," imbuhnya. Sedangkan, untuk melakukan tindakan operasi harus memenuhi kriteria yang di sebutkan, utamanya masalah berat badan. Dari segi pembiayaan, pasien dalam proses menjadi peserta BPJS kesehatan PBI-Daerah dan untuk pengobatan saat ini di danai Jamkesda. Sementara itu Suharto Kabid PKM Dinkes Bojonegoro menambahkan, langkah yang di siapkan oleh pihak tenaga medis setempat ialah dengan memberikan tambahan makanan/asupan gizi guna membantu menambah berat badan pasien. Saat ini Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat memberikan susu sebanyak 4 kardus setiap minggu. "Sedangkan untuk pemantauan kesehatannya dilakukan oleh Puskesmas, RSUD Sosodoro dan RS. Dr. Soetomo Surabaya," ujarnya didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heru Sugiarto. (Rik/Kominfo)