bojonegorokab.go.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lamongan melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Bojonegoro untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran terkait pemerintahan utamanya bidang kesehatan dan pendidikan. Kedatangan rombongan anggota DPRD Kabupaten Lamongan disambut Asisten I Bidang Pembangunan Setda Bojonegoro, Djoko Lukito di ruang Angling Dharma kantor pemkab, Rabu (20/07/2016). Ali Mahmud Ketua Komisi D DPRD Lamongan menjelaskan kedatangannya ke Pemkab Bojonegoro untuk menyambung silaturahmi dan ingin berbagi pengalaman sektor kesehatan dan pendidikan. "Terutama bidang layanan, dan gambaran umum pelayanan lapangan oleh Dinas Kesehatan dan Pendidikan kabupaten Bojonegoro," katanya. Sementara itu Asisten I Djoko Lukito, mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh rombongan di Bojonegoro. "Kiranya kedua kabupaten ini dapat berbagi pengalaman dan ilmu mengenai tata kelola pemerintahan khususnya bidang kesehatan dan pendidikan," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Asisten I juga menjelaskan secara singkat perkembangan kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Bojonegoro. "Kabupaten ini memiliki program sagasih(sapa keluarga dengan cinta kasih), adanya program sagasih yang salah satu indikatornya ialah pedekatan melalui lintas sektor, mulai dari polindes, puskesmas dan dinas kesehatan," paparnya. Bukan hanya itu, lanjut Djoko Lukito, pemerintah melalui Dinas Kesehatan akan melibatkan pihak desa dan keluarga dalam menangani permasalahan kesehatan khususnya. "Itu dilakukan agar masalah tersebut dapat terselesaikan," imbuhnya. Ditambahkan petugas kesehatan juga akan terjun langsung ke rumah warga dan memberikan sosialisasi terkait masalah dan penyelesaiannya. "Langkah tersebut di ambil agar masyarakat tidak lagi menemukan permasalahan dalam menentukan obat dari sakit yang di derita," jelasnya. Mengapa demikian, berkaca dari pengalaman, pernah salah satu warga Ngasem menderita sakit mata. Namun, karena tidak tau obat apa yang harus di gunakan. "Akhirnya menggunakan salep kalpanak, sehingga beliau harus mengalami kebutaan selamanya," kata Djoko Lukito. Melalui sagasih, masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan hingga dorongan moral agar memiliki keinginan untuk terus memperjuangkan kesehatannya. Untuk bidang pendidikan, masih kata Djoko Lukito, Kabupaten Bojonegoro memiliki program Ayo sekolah, yang mana seluruh anak-anak di wajibkan sekolah hingga ke jenjang SMA. "Pemkab menganggarkan bantuan dana bagi siswa, yang biasa di sebut dana alokasi khusus (DAK) Pendidikan. Masing-masing siswa akan mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 2 juta, untuk jenjang SMA," pungkasnya. Bantuan tersebut untuk mendorong kemauan siswa untuk melanjutkan pendidikan hingga tingkat SMA dan harapan kedepan kedua Kabupaten dapat terus berbagi pengalaman dalam memajukan tata kelola pemerintahan utamanya bidang pendidikan dan kesehatan. (Rik/Kominfo)