Kang Yoto Ikut Meriahkan HUT Kemerdekaan RI di Mojodeso

-
18 Aug 2016
108 dilihat

bojonegorokab.go.id -  Suasana Kemerdekaan benar benar dirasakan oleh seluruh warga desa Mojodeso Kecamatan Kapas Rabu kemarin (17/8). Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 Tahun 2016 ini terasa sangat istimewa.

Bagaimana tidak Bupati Bojonegoro Suyoto bersama dengan isteri Hj.Mahfudhoh Suyoto berbaur bersama masyarakat mengikuti lomba agustusan yang digelar di desa tersebut. Kang yoto dan istri larut dalam kebahagiaan dan sukacita lomba yang diikuti oleh warga Desa Mojodeso. Mulai lomba nyunggi tampah, lomba cantol caping dan lomba bakiak yang membutuhkan kekompakkan dengan seluruh anggota tim.

Dalam lomba bakiak ini Kang Yoto satu tim dengan perangkat desa melawan tim yang dipimpin oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol,tim Camat Kapas dan Tim Kapolsek Kapas serta Tim Koramil Kapas. Seusai lomba bakiak, Bupati giliran melawan sang istri dilomba nyunggi tampah, Bupati dan isterinya tampak terampil meski harus berjalan pelan agar tampah tidak jatuh.

Dilomba ini Bupati harus mengakui unggulan warga Mojodeso. Tak berhenti disitu saja Bupati masih tampak bersemangat mengikuti lomba lainnya yang memang diadakan untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Bupati beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa kemeriahan kemerdekaan ini tidak boleh terpusat di satu titik namun harus dirasakan oleh seluruh masyarakat. Karenanya disetiap Kecamatan agar menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. 

Selain memeriahkan dengan gelaran lomba, momentum kemerdekaan ini sebagai media untuk lebih berbaur dan mendekatkan bersama masyarakat. Kemerdekaan ini adalah milik semua warga negara Indonesia.    Seusai menjajal kemampuan fisik Kang Yoto bersama ibu melihat semarak kemerdekaan yang digelar oleh warga Mojodeso yang membuat kemeriahan dengan gelar budaya dan Pameran yang diikuti oleh seluruh Rukun Tetangga (RT)  yang menampilkan produk unggulan masing masing. Mulai kerajinan dari limbah plastik, makanan kering,jajanan tradisional seperti bongko, kucur atau kue cucur,  serta aneka jajanan lainnya.

Beberapa stand bahkan menampilkan makanan seperti lontong sayur, lontong kecap. Semua kalangan dan usia tampak membaur dalam kebersamaan.

"Kalah menang bukan tujuan kebersamaan menjadi hal penting yang harus dijaga. Inilah Indonesia kita," ujar Kang Yoto. (Hms)