Nyadran, Wisata Budaya yang Terus Berkembang

-
19 Aug 2016
1.517 dilihat

bojonegorokab.go.id - Masyarakat pedesaan memiliki tradisi adi luhung yang hingga kini masih dilaksanakan. Salah satunya tradisi Nyadran (manganan) atau sedekah bumi seperti yang dilakukan warga Dusun Gempol Desa Growok Kecamatan Dander, Jumat Legi hari ini (19/08/2016).

Tradisi ini sudah dilakukan turun temurun sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang dihasilkan dari bumi Gempol.

"Ya berkah dari sumbe air dan melimpahnya hasil pertanian warga selama ini," ungkap Tasman Modin Dusun Gempol yang memimpin doa pada acara nyadran di sumur njaba.

Tradisi ini dilakukan di dua sumur yang terletak di pinggir perkampungan penduduk. Oleh warga sumur tersebut dikenal sebagai punden atau cikal bakal ditemukannya sumber air di dusun Gempol.

"Kami melakukan ini juga untuk mengenang jasa para nenek moyang yang susah payah membuat sumur ini untuk kebutuhan warga," ujar salah seorang warga.

Dalam tradisi ini masyarakat berbondong bondong menuju sumur punden sambil membawa nasi lengkap dengan lauk pauk dan jajanan. Mereka menggelar tasyakuran bersama di sumur punden. Usai selamatan siangnya akan digelar seni tayub dan tradisi kaulan di lokasi yang sama.

"Selain tasyakuran kami juga mengadakan tahlilan dan dialog publik di balai desa tadi malam," ungkap Kepala Desa Growok Wijiyanto.

Menurutnya tradisi nyadran akan terus dikembangkan untuk sarana silaturrahmi antara pemerintah desa dengan masyarakat.

"Ini potensi wisata budaya yang akan kita dikembangkan di desa kami kedepan," imbuhnya. (Git/Kominfo)