bojonegorokab.go.id - Ratusan warga dari empat desa di kecamatan Gayam mendapat pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif dari Yayasan Bimantari, Senin (22/08/2016). Keempat desa tersebut antara lain Desa Mojodelik, Gayam, Bonorejo, dan Brabowan.
"Kegiatan ini juga didukung ExxonMobil Cepu Limited (EMCL)," ungkap Muhammad Ja'i, Direktur Kandang Belajar Sapi Rakyat (KBSR) sekaligus salah satu trainer dalam pelatihan tersebut.
Menurutnya dengan pelatihan ini masyarakat peternak diharapkan mempunyai keahlian membuat pakan alternatif ini. "Nantinya peternak bisa menghemat biaya, waktu dan tenaga," ujar Ja,i.
Dia menjelaskan dengan hanya satu tong rumput atau jerami, peternak bisa memberi makan sapi hingga tujuh hari. Semakin lama disimpan, lanjut dia, semakin bagus kandungan nutrisi jerami tersebut.
"Artinya, sapi lebih sehat, pemiliknya juga bisa melakukan kegiatan lain dengan tenang," kata Ja'I kepada peserta.
Warga sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Beragam pertanyaan tentang cara memelihara ternak disampaikan. "Bagaimana cara mendapatkan bahan campuran bakteri untuk jerami ini?," tanya Marimun, warga Dusun Keket, Desa Mojodelik kepada tim trainer Yayasan Bimantari, yayasan pengelola KBSR.
Pertanyaan-pertanyaan warga dijawab dengan rinci oleh trainer. Peserta pun merasa puas dengan pelatihan tersebut. Karena mereka mendapat pengetahuan baru dari pelatihan yang dilaksanakan tiga hari sejak sabtu lalu itu.
"Pelatihan semacam ini yang kita butuhkan, terima kasih untuk EMCL dan KBSR," ungkapnya sembari berharap pelatihan tersebut bisa dilanjutkan secara rutin.
Yayasan Bimantari yang didirikan EMCL bersama warga masyarakat untuk mengelola KBSR telah berhasil melakukan program posyandu sapi secara rutin dan berbagai pelatihan untuk peternakan. Kini, KBSR yang telah diprakarsai EMCL sejak 2009 itu, menjadi pusat belajarnya warga dalam beternak.
"Saya sebagai warga lokal Mojodelik mendapat manfaat banyak dari adanya program KBSR ini," tukas Ja'i.(dwi/kominfo)