bojonegorokab.go.id - Sebanyak 664 calon jama'ah haji (CJH) asal Bojonegoro ikuti prosesi pelepasan yang ditandai dengan serah terima bendera merah putih dari Bupati Bojonegoro kepada Ketua rombongan disaksikan Ketua DPRD Bojonegoro, perwakilan Forpimda, CJH di pendopo Malowopati, Rabu (24/8).
Berdasarkan laporan dari Kepala Kemenag Bojonegoro Munir, bahwa pada keberangkatan haji tahun ini di lakukan ceremony pelepasan. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, diantaranya keberangkatan haji terdiri dari dua kloter, yakni kloter 49 dan 50. Dan selisih keberangkatan dua kloter tersebut sekitar 24 jam.
Selain itu, untuk kloter pertama CJH berasal dari beberapa daerah, diantaranya Bojonegoro, Surabaya dan Nusa Tenggara Timur. Sehingga perlu adanya pelepasan untuk menandai "Persoalan yang paling serius sebelum keberangkatan haji ialah masalah visa, dan saat ini dapat di pastikan urusan visa sudah beres. Sehingga calon haji bisa melaksanakan ibadah dengan tenang," ungkapnya.
Keberangkatan CJH kloter 49 dijadwalkan pada hari sabtu 27/8 dan kloter 50 berangkat pada esoknya 28/8. Menurut jadwal, para jama'ah haji akan kembali ke tanah air pada 8-9 Oktober 2016. Dan di harapkan para CJH menjaga kesehatannya menjelang dan selama berada di tanah suci.
Bupati Bojonegoro Suyoto menitipkan beberapa pesan untuk CJH, namun sebelumnya bupati menyampaikan rasa bangga dan harunya saat ingat bahwa 72 persen CJH berprofesi sebagai petani. Hal ini sangat membanggakan, karena CJH yang berangkat tahun ini ialah yang daftar pada tahun 2009. Padahal waktu itu Bojonegoro sedang mengalami krisis, namun petani masih mendominasi CJH.
"Oleh sebab itu, tugas bagi kami pemkab dan DPRD untuk membantu mensetarakan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Dalam pesannya bupati menyampaikan tiga hal, bersyukurlah karena bisa berangkat haji tahun ini. Karena jika tahun ini baru mendaftar maka kemungkinan berangkat pada tahun 2040, atau sekitar 24 tahun lagi. Selain itu, jagalah dimensi NKRI,Keluarga dan diri sendiri. Karena ibadah haji sama halnya dengan melakukan konferensi islam tingkat dunia, sehingga harus bisa menjaga nama baik ketiga dimensi tersebut.
"Kemudian yang terpenting jagalah kesehatan, hati fikiran. Dan nikmati ibadah ini, jangan dijadikan beban," pesan Kang Yoto. (Rik/Kominfo)