Transparansi melalui Inovasi dan IT

-
28 Aug 2016
138 dilihat

bojonegorokab.go.id - Bojonegoro merupakan satu-satunya Kabupaten yang terpilih untuk mewakili Indonesia dalam event open Government Partnership ( OGP) kancah dunia. Oleh sebab itu, pematangan rencana aksi kini mulai di godok di seluruh desa. Terpilihnya Bojonegoro sebagai salah satu dari 15 Kabupaten di dunia dalam ajang OGP bukan melalui proses yang singkat. Karena Bojonegoro bukan merupakan kabupaten yang diunggulkan di Indonesia. Namun, karena niat dan kemauan yang tinggi serta dukungan dan kepercayaan masyarakat maka pemkab beserta jajarannya saling bersinergi dalam mewujudkan OGP. "Kita ini nekat, tidak pernah diundang oleh Idfos dan lainnya. Tapi kita ikut bergabung supaya bisa belajar tentang keterbukaan. Dan pada akhirnya semua itu berbuah manis, karena dari tiga daerah Jakarta, Aceh dan Bojonegoro yang dicalonkan dalam ajang OGP dunia, ternyata kabupaten kecil dan miskin inilah yang dipilih yakni Bojonegoro," ungkap Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Bojonegoro Oleh karena itu, Bupati menginginkan agar seluruh masyarakat saling bersinergi dalam mengukuhkan rencana aksi (renaksi). Selain transparansi yang mendapat sambutan baik dari masyarakat melalui pemasangan baliho. "Masih ada tiga lagi nilai yang harus di terapkan, yakni akuntabilitas, partisipasi serta inovasi dan IT," tegasnya. Bupati Bojonegoro menginginkan transparansi tersebut bukan hanya masalah anggaran. Namun melalui data, karena dengan begitu akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dapat muncul. Dan keinginan mendapat respon positif dari Dinas Kominfo. Seperti yang diungkapkan Kusnandaka Tjatur P, Kepala Dinas Kominfo yang mengatakan pihaknya siap mendukung transparansi melalui inovasi dan IT. Dengan kerjasama bersama TP PKK Kabupaten, melalui buku dawis, Kominfo ciptakan terobosan aplikasi dasa wisma. " Melalui aplikasi tersebut seluruh data bisa diakses, per individu," ujarnya. Selain itu, saat ini Bojonegoro telah melakukan implementasi big data dengan menggandeng media track. Guna meningkatkan kesejahteraan melalui IT. Karena partisipasi publik cukup baik dalam penggunaan IT. Beberapa desa telah siap di evaluasi terkait keterbukaan anggaran guna mendukung Bojonegoro dalam ajang OGP Dunia. Diantaranya kecamatan Kapas, sudah ada lima desa yang memasang baliho keterbukaan. Diantaranya Plesungan, Kapas, Sambiroto, Klampok dan Kalianyar. "Harapannya desa-desa lain bisa menyusul, dan untuk desa yang sudah memasang baliho. Segera kembangkan keterbukaan melalui media lain, seperti web, posterdan sebagainya," kata Kusnandaka. (Rik/Kominfo)