bojonegorokab.go.id - Tiga Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro kehabisan buku nikah sehingga harus di distribusi silang dari Kecamatan lain. Selama bulan Dzulhijjah (bulan besar) jumlah calon pasangan pengantin yang mendaftar di kantor urusan agama (KUA) setempat meningkat dua kali lipat. Karena menurut hitungan jawa, bulan ini baik intuk mengukuhkan janji pernikahan.
Dengan begitu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro mengalami kualahan menanggapi permintaan stok buku nikah yang melebihi target semula."Semua KUA sudah diberikan buku nikah sesuai dengan pengajuan sebelumnya," ungkap Masduki Kasi Bimbingan Masyarakat Kemenag Bojonegoro.
Sehingga untuk KUA yang kehabisan buku nikah maka terpaksa harus diambilkan dari KUA Kecamatan lain. Karena bulan ini Kemenag hanya menyisakan 400 buku nikah. Ketiga KUA yang sudah kehabisan buku nikah tersebut ialah KUA Kecamatan Baureno, KUA Kecamatan Dander dan KUA Kecamatan Kedungadem.
Dalam pendistribusian buku nikah dari KUA Kecamatan lain, maka dengan kebijakan membuatkan berita acara sebab semua KUA sudah didistribusi buku nikah masing- masing sesuai pengajuan. Kekurangan buku nikah ini cukup menghawatirkan, karena Kemenag sudah menduganya semula.
Namun, Saat ini Kantor Kemenag Bojonegoro sudah mengirimkan permintaan logistik buku nikah ke Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur sebanyak 12000 buku nikah. Kemungkinan bulan Oktober baru akan di kirimkan oleh pusat sehingga stok buku nikah akan kembali normal kembali. (Rik/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW