bojonegorokab.go.id – Sedikitnya tiga ton buah belimbing akan dijadikan gunungan dan diarak keliling desa dalam Festival Belimbing Bojonegoro di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, pada Minggu (13/11/2016) mendatang.
“Tinggi gunungnya sekitar lima meter an. Kalau tahun 2015 lalu jumlah blimbingnya dua ton dan tinggi gunungannya sekitar dua meteran,” kata Suwoto, salah panitia Festival Belimbing.
Gunungan belimbing ini akan diarak dari Balai Desa Ngringinrejo menuju kebun belimbing di desa setempat. Kebun belimbing seluas 20, 4 hektar dengan jumlah pohon sebanyak 10 ribu lebih yang dimiliki oleh 98 orang petani tersebut telah menjadi salah satu andalan Agrowisata Bojonegoro.
“Setiap petani kami minta menyumbangkan 3 kilogram belimbing untuk festival ini,” tegas Suwoto.
Kemasan Festival Belimbing dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 339 ini, tak berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni dikemas dengan adat jawa. Para petani wanita memakai kemben (kebayak), sedangkan pria berpakaian celana komprang.
Mereka akan membunyikan lesung dan melakukan ritual yang dipimpin sesepuh petani belimbing setempat. Lesung tersebut sebagai simbol kesejahteraan petani zaman dahulu ketika mereka sudah memasuki masa panen.
“Sedangkan ritualnya sebagai tanda syukur petani kepada Sang Pencipta dan sekaligus meminta keselamatan agar tanaman mereka tidak terkena serangan hama,” ujar pria yang juga sebagai Kepala Dusun Mejayen, Desa Ngringinrejo itu.
Menurut Suwoto yang sedikit membedakan dalam Festival Belimbing tahun ini adalah pada saat berlangsungnya festival, agrowisata akan ditutup sementara. Semua petani dan masyarakat akan berkumpul dilokasi perhelatan festival.
“Sehingga pengunjung juga bisa mengikuti dan fokus melihat festival ini. Setelah itu agrowisata langsung kita buka kembali,” pungkas Suwoto.
Festival belimbing ini sudah menjadi agenda rutin peringatan HJB. Kegiatan ini selalu menyedot perhatian pengunjung dari dalam dan luar Bojonegoro. Rencananya, festival ini akan dihadiri Bupati Bojonegoro, Suyoto, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), dan pejabat provinsi Jawa Timur.
“Ini sekaligu untuk semakin mengenalkan agrowisata ini agar kepada masyarakat luas,” sambung Kepala Desa Ngringinrejo, Rifa’i.
Sebagaimana diketahui, kebun belimbing Ngringinrejo ini menjadi salahsatu destinasi wisata Bojonegoro. Di tempat ini pengunjung dapat memetik sendiri belimbing dikebun dan menikmat kuliner.
Produksi di kebun belimbing tersebut bisa mencapai 60 ton setiap kali panen raya. Setiap pohonya mampu mengasilkan 60 kilogram (Kg). Dari jumlah produksi 60 ton itu jika dikakulasikan dengan harga belimbing rata-rata Rp7000 per kg, maka ada potensi pendapatan petani sebesar Rp 4,2 miliar.
Ada beberapa jenis belimbing di agrowisata ini diantaranya Jenis bangkok, karangsari, panyuran, siwalan. Produksi belimbing Ngringinrejo ini tak mengenal musim. Karena setiap bulan petani selalu bisa memanennya.(dwi/kominfo)