Pelaku Usaha Dituntut Lebih Kreatif Agar Mampu Bersaing Di Era MEA

Admin
01 Nov 2016
9 dilihat

bojonegorokab.go.id - Sejumlah pelaku ekonomi Bojonegoro berkumpul dalam satu forum untuk membicarakan tantangan ekonomi kreatif Nasional. Hal ini dilakukan seiring perkembangan zaman, para pelaku usaha di tuntut untuk lebih kreatif agar mampu bersaing di era MEA.

Bertempat di gedung baru Pemkab Bojonegoro, Bupati Suyoto, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Pesik, Dian Permanasari Kasubdit Metodologi Analisis Riseta AZKA S.M aspri Waka Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, serta sejumlah Satker Pemkab mendiskusikan tentang pengembangan ekonomi kreatif Bojonegoro, Selasa (01/11).

Ricky Pesik dalam paparannya mengatakan bahwa program ekonomi kreatif ini sudah berjalan sejak kepemimpinan Presiden SBY, dengan menggandeng Pemkab sebagai salah satu stakeholder. "Program ini di fokuskan pada masalah industri ekonomi dan pariwisata," katanya.

Dalam melaksanakan program ini lanjut dia, diperlukan sinergi yang kuat diantara pemerintah, pelaku usaha, konsumen dan produsen. "Sehingga seluruh elemen tersebut bisa bersinergi dalam menciptakan product yang bernilai jual tinggi dan mampu bersaing," ujarnya.

Dalam pengembangannya, ada sekitar 16 bidang industri ekonomi kreatif, diantaranya aplikasi game, arsitektur, desain grafis, desain interior, film animasi, musik, kuliner, craft dan masih banyak lagi. "Dan Pemkab di pilih sebagai mitra dalam pengembangan ekonomi kreatif, sebab masa depan perekonomian dunia ada pada kreatifitas anak bangsa," paparnya.

Dengan sasaran meningkatakan kontribusi ekonomi kreatif PDB, meningkatkan jumlah tenaga kerja dan ekspor barang. "Dan semua itu bisa terlaksana apabila akses pada modal mudah, kesempatan, infrastruktur, pemasaran dan kekayaan intelektual," jelas Ricky.

Sementara itu Bupati Bojonegoro Suyoto dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa mulai saat ini, seluruh pelaku industri perekonomian Bojonegoro harus berfikir kreatif. Dan mampu menunjukkan pada dunia bahwa pelaku industri Bojonegoro mampu bersaing, dan memiliki identitas kuat dalam karyanya.

"Sehingga ketika memperkenalkan produknya, selain hasil juga kreatifitas yang di jual tapi juga identitas kuat Bojonegoro yang memiliki banyak warisan budaya. Yang kemudian bisa diolah menjadi industri kreatif dan memiliki nilai jual," tandasnya. (Rik/Kominfo)