bojonegorokab.go.id - Kodim 0813 Bojonegoro bersama JOB PPEJ menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan keadaan darurat dan bahaya (PKDB) di aula Makodim setempat, Senin (14/11). Rakor ini sebagai salah satu upaya awal untuk memaksimalkan pelatihan kesiapan anggota PKDB dalam menghadapi bahaya H2S.
Rakor ini di pimpin langsung oleh Kepala Staf Kodim 0813 Mayor Infantri Widodo, yang bekerja sama dengan JOB PPEJ, industri yang menangani pengolahan minyak Sukowati. Rapat ini juga di hadiri oleh Field Manager JOB PPEJ, SKPD terkait, Camat Kota, Kapolsek Kota dan Kapas serta Kepala Desa.
Saat membuka rakor ini, Mayor Infantri Widodo mengatakan bahwa latihan ini bersifat tahunan. "Sehingga seluruhnya utamanya masyarakat bisa mengantisipasi keadaan darurat dan bisa meminimalisir korban," katanya.
Menurutnya kegiatan ini adalah untuk melatih ketanggapan seluruh elemen terkait untuk melakukan simulasi secara maksimal apabila terjadi kebocoran gas yang di sebabkan oleh pengolahan minyak di lapangan Sukowati. Sementara itu Field Manager JOB PPEJ Indra mengungkapkan rasa terimakasih atas partisipasi seluruh instansi.
"Meskipun ini sifatnya pelatihan, tapi pihak kami ingin melakukannya sebaik mungkin. Untuk meminimalkan bahaya saat pelatihan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan evaluasi setiap kali pelaksanaan pelatihan. Termasuk pemasangan arah angin apabila terjadi kebocoran. Dan untuk pelatihan tahun ini akan di pusatkan di stadion dengan fokus lapangan Sukowati B. Yang akan berlangsung pada 23 November mendatang.
Warga yang dilatih tersebar di empat titik, yakni Ngampel, Sambiroto, Kapas dan Campurejo, termasuk Kota. Harapannya dengan adanya pelatihan ini agar masyarakat mampu mengenali tanda bahaya apabila terjadi kebocoran gas. Dan bisa mengevaluasi bencana. (Rik/Kominfo)