bojonegorokab.go.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya yang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro menyelenggarakan pameran kepurbakalaan, di gedung Maharani Bakorwil selama tiga hari mulai Selasa (15/11).
Hal ini sebagai upaya memberikan pembelajaran kepada siswa dan masyarakat umum untuk lebih mengenal dan menghargai nilai sejarah. Acara ini dihadiri oleh perwakilan SKPD, pemerhati budaya, guru dan beberapa siswa.
Kasi pengembangan BPCB Provinsi Jawa Timur Edi Widodo mengatakan bahwa dengan adanya warisan budaya sehingga perlu adanya keinginan yang kuat untuk melestarikannya. Sehingga sejak dini perlu di berikan bimbingan kuat kepada anak-anak tentang pengenalan sejarah dan peninggalan benda-benda purbakala.
"Jadi, warisan cagar budaya itu bisa tetap ada kedepannya, dengan adanya pelestarian generasi berikutnya," katanya.
Acara di buka oleh Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, yang mengajak seluruh generasi muda utamanya untuk bangga kepada warisan budaya. Sebab, Bojonegoro telah di anugerahi warisan cagar alam yang begitu melimpah. "Sudah sepantasnya kita sebagai generasi penerus untuk melestarikan dan merawatnya," ujarnya.
Agar benda bersejarah tersebut tetap memiliki nilai yang tinggi dan bisa di kenal oleh semua kalangan. Menariknya, secara tidak sengaja batuan ataupun fosil yang di temukan di Bojonegoro setelah dilakukan pengkajian ternyata merupakan peninggalan bersejarah yang bisa di jadikan pustaka. Dan untuk melestarikannya, Bojonegoro rencananya akan membuat musium tahun 2017.
"Agar rentetan kisah perjalanan sejarah masa lampau bisa terkemas dalam satu ruangan," pungkasnya. (Rik/Kominfo)