bojonegorokab.go.id - Koran bekas, akan semakin tidak berarti ketika hanya dibuat bungkus gorengan atau bahkan dibuang. Cukup disayangkan ketika limbah seperti itu menumpuk dan tidak dimanfaatkan.
Arifin, ayah satu anak asal Desa Payaman RT.12 Kecamatan Ngraho ini berinisiatif untuk memanfaatkan barang bekas. Salah satu yang menyita perhatiannya adalah koran. Benar? Otaknya mulai berfikir dan tangannya mulai berkreasi ketika melihat barang bekas tersebut.
Miniatur cantik juga klasik yang menghiasi etalase rumahnya adalah hasil dari kreativitasnya. Keuletannya yang memadupadankan koran bekas, lem juga sapu lidi. Maka jadilah miniatur cantik dengan berbagai model, mulai dari motor Vespa, Motor CB, sepeda motor, motor sport,sepeda angin, becak bahkan kapal laut yang berukuran besar. Semua itu terlihat rapi dan indah, yang memberi kesan klasik dalam rumahnya.
Profesi ini sudah ia tekuni sejak masih duduk di bangku SMP. Ia mulai tertarik untuk mengasah kreatifitasnya melalui seni kerajinan tangan. Tidak perlu belajar mahal juga jauh untuk memperoleh berkah keahlian ini, karena cukup dengan mengutak-utik sendiri koran bekas tersebut. Kamudian jadilah miniatur cantik yang bernilai jual.
Keinginannya untuk sukses dengan membawa miniatur cantiknya ini rupanya tidak semulus yang diangankan. Sempitnya peluang dan terbatasnya pemasaran menjadi kendala mendasar.
Ketrampilan ini sempat ia tinggalkan sejenak karena tidak menjanjikan. Namun, ayah satu anak ini tak ingin kemampuannya ini terbuang sia-sia. Sehingga, berkat dorongan temannya, tiga bulan lalu ia kembali berkreasi lagi. Temannya bersedia memasarkan dagangan miniatur ini secara online.
Bahkan salah satu toko kerajinan yakni mirota sempat memesan miniatur buatannya. Namun dia terkendala bagaimana mengemas barangnya. Sebab mereka menginginkan agar dikemas dalam mika atau akrilik.
Berkat keuletan juga kesabarannya, saat ini ia telah bekerjasama dengan salah satu media belanja online berskala Nasional. Harga yang ia keluarkan juga variatif, mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 300 ribu, tergantung kerumitan. Miniatur ini bisa di bilang limited edition, sebab setiap miniatur di kerjakan sendiri secara detail.
Besar harapannya, jika ada tangan baik yang berkenan membantu pemasaran produknya. Dan bisa memberikan pelatihan pada generasi muda untuk meningkatkan produktifitas dan kualitasnya. (Rik/Kominfo)