bojonegorokab.go.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait segera melakukan perbaikan darurat infrastuktur pengendali banjir yang rusak akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. "Saat ini fokus kita pada penanganan manusianya. Bagaimana mereka bisa produktif dan melakukan aktifitasnya," kata Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo.
Penanganan darurat infrastruktur yang dilakukan termasuk tanggul jebol di Kali Mekuris, anak Sungai Bengawan Solo, di Desa Piyek, Kecamatan Kanor, sepanjang lebih dari delapan meter. Saat ini masih ada beberapa desa di wilayah Kanor dan Baureno yang tergenang.
"Perbaikan akan dilakukan setelah genangan air di sekitarnya hilang. Karena kalau dilakukan sekarang alat berat sulit masuk," tegasnya.
Sejak kemarin banjir luapan sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro berangsur surut. Sampai hari ini, Minggu (4/12/2016) ketinggian air masih siaga I (hijau). BPBD Bojonegoro memperkirakan kerugian akibat banjir kemarin mencapai Rp30 milyar lebih. Kerugian terbanyak adalah lahan pertanian yang terendam.
"Kami minta masyarakat untuk tetap waspada. Karena fluktuasi Bengawan Solo masih terus terjadi hingga Januari ke depan," pesan Andik.(dwi/kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW